2 Hari Tim Ekspedisi Gua Mapala 09 FT Unhas Simulasi di Gua K22 di Camba Maros, Begini Perjalanannya
TRIBUN-TIMUR.COM - Siang hari itu Jumat (23/8/2019), tepatnya pukul 14.00 Wita, tim ekspedisi gua UKM Mapala 09 Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (SMFT Unhas) siap berangkat simulasi ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Dengan gaya khas untuk perjalanan lapangan, empat anggota Mapala 09 FT Unhas memakai pakaian dinas harian (PDH), mengikuti acara pelepasan.
Anggota tim itu adalah Anugrah Pratama mahasiswa jurusan teknik elektro (2015), Andi Priska dari teknik informatika (2017), Ari Marsidin dari teknik sipil (2015) dan Abdul Karim Syam dari teknik mesin (2013).
Baca: Tim Ekspedisi Mapala 09 FT Unhas Siap Susur Empat Gua di Kalimantan Selatan
Baca: Tim Operasi Puteri 2019 Mapala 09 FT Unhas 3 Hari ke Gunung Bawakaraeng, Target Daki Gunung Kerinci
Sebelum beranjak dari sekretariat Mapala 09 FT Unhas di Kampus Teknik Unhas Gowa, tim ekspedisi gua menyepatkan diri untuk berpose. Mereka tampak keren.
Tak lama berselang, tim langsung memasukkan cariernya ke mobil dan langsung berangkat tujuan simulasi ekpedisi gua yakni di tiga gua di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros.
Sepanjang perjalanan anggota tim bercengkrama mengenai masa-masa pendidikan dasar (dikdaz) yang menyatukan mereka diiringi tawa canda.
Di perjalanan menuju lokasi, saat tim ekspedisi sudah dekat Camba, Maros, disambut banyak monyet- monyet yang berkeliaran.
"Wah, monyet yang satu itu kayaknya mirip dengan Priska," celetuk Ari Marsidin menghidupkan suasana disambut ngakak, rekan-rekannya.
Tim ekspedisi yang masih melakoni simulasi ini sampai di lokasi tujuan yakni di Desa Kappang sekitar pukul 17.00 Wita.
Tim kemudian langsung mengeluarkan carrier dan semua perlengkapannya untuk kemudian bersiap-siap menuju ke camp.
Baca: Dikdas XXIII Mapala 09 Teknik Unhas Berjalan Lancar, 30 Peserta Ikut Orientasi Medan di Barru-Bone
Baca: Mapala 09 Fakultas Teknik Unhas Gelar TC sebagai Persiapan Dikdas dan Ormed XXIII
Perjalanan menuju ke tempat camp tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk tiba.
Setibanya tim di lokasi camp, tim langsung berbagi tugas. Priska dan Nugraha kebagian membangun tenda, lalu Ari dan Akaz --sapaan Abdul Karim Syam, memasak untuk makan malam.
Selesai mendirikan tenda, Priska dan Nugraha pun turut menyatu dengan Ari dan Akaz menyelsaikan menu makan malam.
Menu makan malam pada simulasi tim Ekpedisi Gua Mapala 09 FT Unhas kali ini yakni ayam geprek ala Fredy A Lolo, salah seorang senior pendamping.
Ada juga sup serta nasi yang membuat makan malam kali ini sangat menakjubkan. Ditambah lagi, kami menyantapnya diiringi angin sepoy-sepoy di bawah rindangnya pohon besar.
Setelahnya kami makan, Tim langsung briefing mengenai evaluasi kegiatan hari ini dan apa yang akan dikerjakan keesokan harinya.
Baca: Mapala 09 SMFT-UH Temu Kangen di Black Canyon Coffee, Lalu Deklarasikan Ini?
Baca: Peringati Anniversary Ke-21, Mapala 09 FT Unhas Adakan Donor Darah hingga Tudang Sipulung
Setelahnya kami briefing, Tim berbagi tugas kembali, Priska dan Akaz mendapat tugas cuci piring. Lalu Nugraha dan Ari membereskan makanan dan bekal.
Kelar semuanya, tim bersantai dan menikmati dinginnya udara malam di lokasi camp degan cara masing-masing, hingga sekitar pukul 21.00 mulai bernjakt ke tenda untuk istirahat.
Oh ya, khusus untuk tim putri, mendapat tenda khusus alias sendiri.
Hari Kedua Simulasi
Keesokan harinya, Sabtu (24/8/2019) pukul 05:40 Wita, Nugraha membangunkan Priska yang masih tidur terlelap dan langsung mengerjakan tugas yang telah dibagikan.
Selesai bersih-bersih, berikutnya menyiapkan sarapan. Nugraha mendapat tugas menggoreng ayam dan Priska menyiapkan sayuran dan tomat.
Sarapan kami kali ini adalah menu ayam crispy ditambah sambat terasi dan tumis kangkung. Eh masih ada lagi teh manis hangat yang membuat pagi begitu manis.
Setelahnya kami sarapan dan membereskan semuanya, Tim Simulasi Ekpedisi Gua Mapala 09 FT Unhas mulai berangkat ke mulut Gua K22 Kappang, Camba, Maros.
Tujuan kami untuk melakukan pemetaan. Perjalanan dari tempat camp menuju mulut gua membutuhkan waktu sekira 1 jam perjalanan.
Setibanya dimulut gua, kami langsung menyimpan carier, perlengkapan dan melakukan pencatatan data.
Dalam pencatatan data kami membagi tugas kembali. Di dalam gua terdapat ornamen stalagtit dna stalagmit yang menambah estetika gua tersebut.
Priska mencatat dan mensketsa, Ari Marsidin sebagai kompasmen, Nugraha bertugas sebagai pointer, dan Akaz mencatat kronologi beserta dokumentasi.
Gua K22 merupakan gua horizontal dengan panjang 460 m dan berada dekat dengan Gua Salukkang Kallang.
Setelah kami memasuki lorong sejauh 100 m terdapat chamber dan lubang. Lorongnya sedikit terjal dan terdapat lanau, bongkahan batu dan batuan beku.
Setelah sekitar 30 menit, kami berlima tiba di ujung Gua K22 dan tiba pula waktunya makan siang. Menu makan siang kami adalah Coco Crunch + susu + biskuit.
Usai makan siang, tak lupa kami mendokumentasikan diri dengan berfoto bersama di dasar gua.
Setelah berfoto tim, tim langsung bergegas kembali ke mulut gua untuk mempersiapkan barang, kembali ke sekretariat Mapala 09 FT Unhas.
Butuh waktu sekira 45 menit untuk mengangkat badan kami masing-masing dari ujung gua yang terasa sangat lembab tersebut.
Setibanya tim di mulut gua, kami beristirahat sejenak dengan menikmati udara segar. Tak lupa mengulang cerita perjalanan ke dasar gua.
Kembali ke Sekretariat
Tim pun mulai bergegas untuk meninggalkan lokasi Gua K22. Namun sebelumnya kami berfoto bersama sebagai Tim Karst Jager di mulut gua dengan style gaya lapangan.
Berikutnya kami menuju ke jalan raya dengan berjalan santai sambil menikmatikesejukan udara dan keindahan alam yang masih asri. Suasana ini membuat kami semakin semangat berjalan.
Setibanya kami di jalan raya, kami pun langsung mencari mobil pick up untuk itumpangi menuju Bislap agar dapat menghubungi rekan senior Kak Akmal.
Setelah 15 menit kami menunggu akhirnya datang juga mobil yang mengangkut kami menuju Bislap. Dengan semangat membara kami pun menaikkan carier ke mobil pick up tersebut.
Setibanya kami di Bislap, tim langsung mencuci alat dan membersihkan badan.
Sementara Ari Marsidin mencari jaringan seluler untuk menghubungi Akmal yang akan menjemput kami untuk kembali ke sekretariat Mapala 09.
Sebelum, senja turun dan berangsur gelap, sembari menunggu rekan Akmal menjemput, kami menyiapkan makan malam.
Makan malam kali ini cukup banyak variasi mulai dari bakwan, ikan kering saos lombok, telur sambal balado dan air dingin yang membuat tenaga kami seperti disuntik kembali.
Ketika kami tengah asik menyantap menu istimewa nan dahsyat, tiba-tiba ada teriakan dari arah jalan raya, ternyata ada Kak Akmal yang siap mengantar kami pulang.
Tidak lama kami pun bergegas, membersihkan area sekitar kami masak dan memasukkan carier ke mobil Kak Akmal dan langsung meluncur ke tempat asal kami yakni sekretariat Mapala 09 FT Unhas di Kampus Teknik Unhas Gowa.
Target Susur Gua Kalimantan
Susur Gua K22 di Maros adalah bagian dari target Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 FT Unhas untuk menjelajahi empat gua di Kalimantan Selatan, yang ditargetkan pada bulan September 2019.
Tim Susur Gua Mapala 09 FT Unhas adalah Anugrah Pratama (teknik elektro, 2015) , Andi Priska (teknik informatika, 2017), Ari Marsidin (teknik sipil 2015) dan Abdul Karim Syam (teknik mesin, 2013).
Kegiatan Susur Gua ini merupakan salah satu program kerja divisi caving yang mengusung tema Menelusur Gua Kalimantan Selatan.
Selain Divisi Caving, Mapala 09 FT Unhas juga memiliki divisi sadar lingkungan, divisi climbing, divisi gunung dan rimba, dan divisi diving.
Target 4 gua di Kalimantan Selatan tersebut yakni Gua Liangharu dan Bincau yang terletak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, lalu Gua Arigasi dan Nate yang terletak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Ketua tim ekspedisi Anugrah Pratama mengatakan semua anggota tim telah melakukan beberapa persiapan sebelum hari pemberangkatan.
“Beberapa rangkaian kegiatan untuk persiapan pemberangkatan dilakukan seperti medical check up, bina fisik, bina materi," katanya saat berkunjung ke Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Kamis (22/8/2019).
"Dan yang tak kalah penting dari rencana Susur Gua di Kalsel, kita melakukan simulasi di tiga gua di Maros yakni Gua K21, Gua K22, dan Gua Padaelo,” ujarnya.
Kunjungannya diterima langsung Wakil Pemimpin Redaksi I Ronald Ngantung dan editor Tribun Timur Arifuddin Usman.
Dalam kunjungan tersebut, anggota Tim Ekspedisi Susu Gua Kalimantan Selatan juga mendapat materi penulisan liputan traveling.
Khusus Mapala 09 FT Unhas, hingga berusia 22 tahun ini telah melakukan beberapa pendakian untuk mencapai tujuh puncak tertinggi dunia atau dikenal dengan Seven Summit.
Dan setidaknya hingga tahun 2019, empat puncak tertinggi dunia sudah didaki. Pertama Cartens Pyramid Indonesia di Papua 2011, Mount Elbrus di Rusia (2013), Mount Kilimanjaro di Tanzania, Afrika (2015), dan Mount Aconcagua di Argentina (2017).
“Rencana ada Oktober 2019 mendatang, Mapala 09 FT Unhas akan melakukan pendakian ke Gunung Kosciuszko yang merupakan puncak tertinggi di Benua Australia,” pungkasnya Anugrah. (*)
Penulis, Ari Marsidin, Anggota Mapala 09 FT Unhas