Warga Protes Anggaran Desa Turatea, ACC Minta Kejari dan Polres Jeneponto Responsif

Penulis: Darul Amri Lobubun
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lpj ADD dan DD terpajang di depan Kantor Desa Turatea Kecamatan Tamalatea Jeneponto.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Laporan Pertanggungjawab (Lpj) Desa Turatea, Jeneponto dipertanyakan warga.

Pasalnya, Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2018 lalu, tidak sesuai pada spesifikasi pengelolaan.

Hal tersebut dicurigai, berdasarkan pada beberapa proyek pengerjaan dari ADD dan DD dinilai, ada pembengkakan anggaran.

Lembaga Anti Corruption Commitee (ACC) Sulawesi berharap, aparat penegak hukum kepolisian dan kejaksaan bisa responsif.

DPRD Sulsel Kebut Pembahasan APBDP

Dua Remaja Bersaudara Perkosa dan Bunuh Bocah 6 Tahun, Begini Reaksi Ibu Pelaku

Video Mesum Eks Pegawai Bank Beredar, Polisi Incar Penyebar

"Aparatur penegak hukum harus responsif terhadap laporan masyarakat," kata aktifis ACC, Hamka, Senin (26/8/2019) petang.

Menurut Hamka, aparat semestinya serius dalam melakukan pengusutan, dan point terpenting pengusutan harus transparan.

"Jangan ditutup-tutupi laporan ini, karena kami akan terus memantau juga. Untuk itu aparat mesti bertindak cepat," lanjutnya.

Badan pekerja ACC memantau beberapa temuan seperti, APBDes tidak gambarkan kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya.

Juga, pada penggunaan anggarannya dan pertanggunggungjawaban APBDes kurang transparan, sehingga rawan di manipulasi.

Untuk itu, ACC mengapresiasi masyarakat yang berani melaporkan adanya indikasi dan dugaan korupsi desa masing-masing.

"Karena memang pada dasarnya korupsi musuh bersama, di 2018 anggaran desa terbanyak di pengadilan Tipikor," jelasnya.

DPRD Sulsel Kebut Pembahasan APBDP

Dua Remaja Bersaudara Perkosa dan Bunuh Bocah 6 Tahun, Begini Reaksi Ibu Pelaku

Video Mesum Eks Pegawai Bank Beredar, Polisi Incar Penyebar

Diberitakan, Kepala Desa Turatea Mustafa dg. Remba mengelola ADD dan DD maaing-masing ialah Rp 2 Milyar dan Rp 1,1 Milyar.

Masyarakat mempertanyakan Lpj Turatea, karena ada beberapa kegiatan yang tidak dilakukan, tapi masuk dalam Lpj tersebut.

Seperti, bangunan 100 unit WC dengan anggaran Rp 812 Juta. Tapi bangunan WC tersebut hanya tersebut dari seng saja.

Menurut perhitungan warga, bangunan WC tersebut perunitnya berkisaran Rp 2,5 juta. Tapi anggaran keluar sangat besar. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Berita Terkini