Balasan Mantan Anak Buah Ahok ke Tina Toon Berani Sindir PSI soal Pin Emas DPRD, Jawabannya Menohok

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balasan Mantan Anak Buah Ahok ke Tina Toon Berani Sindir PSI soal Pin Emas DPRD, Jawabannya Menohok

TRIBUN-TIMUR.COM - Balasan Mantan Anak Buah Ahok ke Tina Toon Berani Sindir PSI soal pin emas DPRD, Jawabannya Menohok

Artis sekaligus politisi muda, Agustina Hermanto alias Tina Toon berani kritik keras politisi lainnya saat menaggapi soal pin emas untuk anggota DPRD terpilih.

Anggota DORD DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024 itu mengaku akan mengambil pin dengan biaya pengadaan Rp. 1,3 miliar itu.

Dilansir dari Wartakotalive.com, anggota DPRD terpilih asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ini sempat memberikan tanggapan mengenai pin emas untuk anggota DPRD terpilih.

Balasan Mantan Anak Buah Ahok ke Tina Toon Berani Sindir PSI soal Pin Emas DPRD, Jawabannya Menohok2 (Tribunnews.com)

Baca: Artis Tina Toon Lolos ke DPRD DKI Jakarta, Siapa Sangka Total Hartanya Capai Rp 57 M, Apa Saja?

Baca: TRIBUNWIKI: Tina Toon Disebut Dapat Satu Kursi DPRD DKI Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

Baca: Terkenal Saat Kecil, Namun Kerap Dibully Karena Berat Badan. Tapi Tina Toon Tak Nyerah. Inspiratif!

Menurutnya pin itu merupakan hak bagi anggota dewan. Terlebih, pengadaannya termaktub dalam ketentuan pada Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.

Namun jika tidak ada yang mengambil pin emas itu, Tina Toon menilai harusnya yang bersangkutan menunjukan totalitas idealismenya itu.

"Kalau ada yang mau mengembalikan hak dari pin emas, sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji. Kerja bakti, silakan," kata Tina Toon, dilansir Wartakotalive.com, Jumat (23/8).

Tina menyebut jika dirinya tetap akan menerima pin emas itu dan melihatnya sebagai atribut simbolis penunjang anggota dewan. Dengan menerima itu beban anggota dewan yang dipikul akan jauh lebih besar lagi.

Menanggapi hal itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengkritik mengenai pengadaan pin emas untuk anggota DPRD terpilih, merespon ucapan yang disampaikan oleh politisi muda itu.

Ryan Ernest (Warta Kota/Faizal Rapsanjani)

Baca: TERPOPULER: Inilah Tentara Berkata Rasis ke Mahasiswa Papua di Surabaya, Tak Disangka Nasibnya Kini

Baca: Dina Erviana Tiba-tiba Meninggal di Pelukan Agus Triyono Kekasihnya, Kronologi, Sebab Tak Terungkap

Baca: Lama Bungkam, Akhirnya Kaesang Anak Presiden Jokowi Jujur Soal Isu Jadi Komisaris Batu Bara

Tanggapan itu pun langsung di lontarkan oleh 
Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest ketika menghadiri kopdarwill di kawasan Jakarta Barat. Ia mengatakan dirinya merasa miris jika ucapan itu disampaikan politisi muda.

Ryan Ernest merupakan politisi yang sebelumnya sempat menjadi anak buah Ahok BTP.

"Mungkin saya baru tau ada politisi muda dari partai lain yang mengatakan bahwa kalau enggak mau pin emas ya jangan nerima gaji. Kalau PSI diberikan komentar oleh elit politik senior ya wajar, karena kita hidup di zaman berbeda. Kalau kita dapat komentar dari politisi muda, ini buat kami miris," kata Ernest.

Menurut Ernest, seharusnya politisi muda memiliki pemikiran baru yang berseberangan arus, dan berani efisien anggaran, karena pengadaan pin emas itu memiliki nilai anggaran yang cukup tinggi yaitu Rp. 1.3 miliar.

"Jadi buat partai-partai sebelah, muda bukan berarti progresif, muda bukan berani lawan korupsi, mudah-mudahan PSI bisa diskusi dengan temen-temen partai muda lain. Politisi muda dari partai lain jangan ikut-ikutan cara tua," ucapnya.

Cari PIN Kuningan

SEKRETARIAT DPRD DKI Jakarta sedang mencari pin berbahan kuningan sebagai pengganti pin emas yang diminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Padahal waktunya cukup mepet, karena tujuh calon legislatif DPRD terpilih periode 2019-2024 itu akan dilantik pada Senin (26/8/2019) nanti.

"Beberapa waktu lalu mereka minta diupayakan dari kami (pin berbahan kuningan), nah sekarang kami masih mencarinya nih mudah-mudahan ketemu," kata Sekretaris DPRD DKI Jakarta M. Yuliadi pada Senin (25/8/2019) siang.

Dalam kesempatan itu, Yuliadi tidak mampu memastikan apakah pin berbahan kuningan yang diminta PSI bisa didapat atau tidak. Sebab sampai Minggu (25/8/2019) siang, staf DPRD sedang 'berburu' pin emas di lokasi atribut dan aksesoris aparatur di wilayah Jakarta.

"Untuk lokasi pembelian pin (berbahan kuningan) yang jelas masih di daerah Jakarta, yah di tempat aksesoris begitu. Kami pesan ke tempat lain, karena nggak mudah loh pesan pin yang memenuhi standar dan harus sama dengan yang dikeluarkan dewan," ujar Yuliadi.

Balasan Mantan Anak Buah Ahok ke Tina Toon Berani Sindir PSI soal Pin Emas DPRD, Jawabannya Menohok1 (Tribunnews.com)

Baca: Belum Rela Berpisah, Pria Ini Perkosa Mantan Istri Sirinya hingga 3 Kali di Kos, Ancam Pakai Pisau

Baca: Ingin Kerja di BUMN? Sekarang Saatnya, PT Pegadaian Buka Lowongan Kerja Lulusan D3 S1, Daftar Online

Baca: Viral Hewan Dabbah Dikaitkan Tanda Kiamat Muncul di Sulawesi, Ini Fakta Ular Berkaki 4 Versi Panji

Bila pin berbahan kuningan tidak kunjung ditemukan, maka Setwan terpaksa menyematkan pin emas kepada caleg PSI sebagai identitas anggota DPRD dan sifatnya hanya sementara. Bila pin berbahan kuningan sudah dibeli, maka Setwan akan menyimpan pin emas tersebut sebagai cadangan.

"Sesuai arahan Ketua DPRD DKI (Prasetio Edi Marsudi), pin kami simpan, nanti digunakan bila dibutuhkan karena itu hak mereka (PSI) kalau tidak mau memakai pin emas," ucapnya.

DPW PSI DKI Jakarta menolak kadernya memakai pin berbahan emas sebagai atribut menjadi anggota DPRD.

PSI menganggap, pengadaan pin emas itu pemborosan anggaran, sehingga dia mengusulkan agar diubah memakai pin berbahan kuningan.

"Kami menilai sangat tidak perlu dan tidak substantif dengan kinerja DPRD itu sendiri, jadi sebaiknya dialihkan untuk kegiatan kesejahteraan masyarakat," kata Idris Ahmad, Caleg DPRD PSI terpilih periode 2019-2024.

Pemprov DKI menganggarkan dana sekitar Rp 1,3 miliar untuk pembelian pin emas dengan kadar 22 karat. Emas seberat 5 gram dibeli untuk 132 orang dengan anggaran Rp 552.703.800 dan emas seberat 7 gram untuk 132 orang dengan anggaran Rp 779.647.330.

Meski jumlah anggota legislatif terpilih di DKI hanya 106 orang, namun sisa pin emasnya nanti akan disimpan sebagai cadangan bila ada anggota yang mengalami Pergantian Antar Waktu (PAW).

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

1


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mantan Anak Buah Ahok Hajar Balik Tina Toon Usai Sindir Kasar PSI Soal Pin Emas DPRD, https://wartakota.tribunnews.com/2019/08/25/mantan-anak-buah-ahok-hajar-balik-tina-toon-usai-sindir-kasar-psi-soal-pin-emas-dprd?page=all.
Penulis: Joko Supriyanto
Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw

Berita Terkini