VIDEO: Labfor Cabang Makassar Amankan Arang dan Abu di Lokasi Kebakaran Pasar Tempe

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri Cabang Makassar telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Pasar Tempe pasca terbakar, Minggu (25/8/2019).

Sejumlah pedagang pun dimintai keterangannya untuk menguak penyebab kebakaran pasar tradisional yang telah beroperasi sejak 1960-an tersebut.

VIDEO: Keseruan Grasstrack and Motocross di Sirkuit Repola Luwu Utara

Besok, Gaslut Mulai Seleksi Pemain untuk Liga 3

Besok, BCA Resmikan Gedung Baru KCP Sulawesi

Kondisi Terkini Dovizioso setelah Tabrakan di Lap Pertama MotoGP Inggris 2019, Hilang Ingatan!

Musim Kemarau Panjang di Sulsel, Ini Daerah yang Dilaporkan Kering

Tim Labfor Bareskrim Cabang Makassar pun mengamankan beberapa alat bukti, berupa abu dan arang dari beberapa lods yang ditenggarai merupakan mula asal api.

"Kita lakukan olah TKP, untuk mencarai data-data atau petunjuk yang bisa didapatkan di TKP, untuk melakukan analisa untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kebakaran Pasar Tempe," kata Kapolsek Tempe, Iptu Syaifullah Syan.

Pihaknya pun telah memeriksa 5 saksi dalam musibah tersebut. Dua di antaranya adalah petugas keamanan Pasar Tempe yang betugas pada malam kebakaran, Sabtu (24/8/2019) dini hari.

Meski demikian, pihak kepolisian enggan gegabah menyimpulkan penyebab kebakaran Pasar Tempe.

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri Cabang Makassar telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Pasar Tempe pasca terbakar, Minggu (25/8/2019). (hardiansyah/tribunwajo.com)

"Kita belum bisa simpulkan penyebab kebakaran, maka dari itu kita lakukan penyelidikan dan olah TKP, dugaan awal kita juga belum bisa prediksi," katanya.

Sementara, salah satu pedagang yang dilibatkan dalam olah TKP, Rusniati mengaku dicecar sejumlah pertanyaan oleh personel Labfor.

"Ditanya soal tiap harikah menjual, di mana lokasi lodsnya, dan sudah berapa lama menjual," katanya.

Diketahui, ada 64 kios, 448 los, 180 pedagang tanpa tempat dengan izin SIPT, dan 102 pedagang tanpa SIPT yang menempati pelataran pasar yang menjadi korban. Beruntung tak ada korban jiwa, tapi kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah. (TribunWajo.com)

Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini