Kondisi Terkini Papua

Kesaksian Pendatang di Papua: 40 Tahun Saya di Sini, Warga Manokwari Baik Sekali

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paguyuban keluarga Jawa Timur di Manokwari, Papua Barat, mengecam keras tindakan rasisme dan kekerasan yang menimpa mahasiswa Papua, di Jawa Timur, dalam jumpa pers di Manokwari, Papua, Jumat (24/8/2019).

TRIBUN-TIMUR.COM, MANOKWARI - Paguyuban keluarga Jawa Timur di Manokwari, Papua Barat, mengecam keras tindakan rasisme dan kekerasan yang menimpa mahsiswa Papua, di Jawa Timur.

Mereka menyebut, tindakan itu mencederai persatuan dan persaudaraan yang sudah dibangun warga Jawa Timur dan Papua, terkhusus di Manokwari.

Koordinator Paguyuban Jawa Timur di Manokwari, Slamet mengungkapkan, selama puluhan tahun menetap, Ia merasa mendapat perlakuan yang sangat baik dari masyarakat Manokwari.

Baca: Live Indosiar 3 Link Live Streaming Persebaya vs Persija - 6 Pilar Persebaya Absen, Target Banuelos

Baca: Kehebatan Sherly Annavita Narasumber ILC TV One dan Ketahuan Ada di Kubu Mana, Lihat Jejak Digital

"40 tahun saya di sini, mereka warga Manokwari sangat baik sekali. Saya mengharapkan warga di Jawa Timur sana, jangan membuat sesuatu yang dapat merusak persaudaraan ini," kata Slamet, Jumat (24/8/2019).

"Jangan terlalu menjelekan saudara saya warga Papua, yang sudah saya anggap keluarga sendiri. Banyak warga Jawa Timur di sini, jangan sekali-sekali menjelekkan, karena kita semua saudara," tambah pria asal Jombang, Jawa Timur ini.

Ketua Paguyuban Arema Malang Manokwari, M Hanafi menambahkan, sejak tahun 1975 Ia mulai bekerja di tanah Papua, dan selama itu hubungan mereka sangat baik.

"Selama ini kami di sini hidup berdampingan dengan saudara, sangat erat, tak ada gesekan dan intimidasi. Cucu saya bahkan sudah berdarah Papua," kata Hanafi.

Hanafi mengecam keras aksi rasisme yang dilakukan orang tak bertanggung jawab di Jawa Timur.

"Kami kecam keras kejadian itu. Jangan sampai terulang lagi. Kita tak mau diadu domba, karena terus terng kami hidup rukun di sini," ujarnya.

Baca: Detik-detik Bocah Kejang-kejang Kesetrum saat Main Game Sambil Charge Ponsel, Videonya Viral

Baca: Diterpa Angin Kencang, Begini Kondisi Madrasah Ibtidaiyah di Kapita Jeneponto

"Mereka harus dikecam karena memecah belah persaudaraan. Kita berdoa, mudah-mudahan kita bisa merajut kembali sebagai keluarga besar Papua," harapnya.

Ia juga meminta aparat kepolisian dapat menindak tegas pelaku rasisme dan kekerasan di Jawa Timur, yang menyebabkan beberapa daerah di Papua bergejolak.

"Intinya ini harus ditindak tegas dan jangn dibiarkan karena dapat mengganggu kedaultan NKRI. Jngan sampai terulang lagi," ucap dia.

Menurut Hanafi, di Manokwari terdapat ratusan keluarga Jawa Timur, yang terbagi dalam beberapa paguyuban kabupaten.

Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai wiraswasta, dan sebagiannya bekerja di kantor pemerintahan. (tribun-timur.com)

Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Berita Terkini