Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wasit asal Yogyakarta, Fariq Hitaba langsung mencuri perhatian di laga Final Piala Indonesia 2018.
Final ini mempertemukan PSM Makassar versus Persija Jakarta, di Stadion Mattoanging Makassar, Selasa (6/8/2019).
Dan PSM Makassar keluar sebagai juara.
Banyak pertandingan yang telah dipimpin Fariq selama menjadi wasit di laga sepak bola di Indonesia.
Ada yang berjalan sukses adapula berjalan dengan penuh kontroversi.
Namanya bahkan dikenal sebagai wasit tanpa kompromi
Baca: PSM Makassar Angkat Trofi Piala Indonesia 2019 di Stadion Mattoanging, Persija Pulang Tanpa Juara
Baca: Juara Piala Indonesia 2019, Inilah Hadiah yang Diterima PSM Makassar dan Bonus untuk Pemain
Baca: SELAMAT! PSM Makassar Juara Piala Indonesia Usai Tumbangkan Persija 2-0
Salah satunya, pada TSC 2016, Persib Bandung tercatat pernah dirugikan oleh Fariq saat melawan Sriwijaya FC.
Dilansir dari Kompas.com, kepemimpinan Fariq dalam laga tersebut menuai kontroversi setelah Ahmad Jufrianto yang masih pemain Sriwijaya melukai pelipis Kim Jeffrei Kurniawan dengan sikutnya.
Lantas, pemain Sriwijaya itu lolos dari hukuman dan tak mendapatkan kartu dari Fariq.
Hal itu kemudian memicu kemarahan dari Manajer Persib Bandung, Ummuh Muchtar akibat kepemimpinan Fariq.
Namun pada 2017, Fariq menjadi buah bibir berkat keberhasilannya memimpin pertandingan puncak Piala Presiden 2017.
Kala itu, Arema FC keluar sebagai juara setelah mengalahkan Borneo FC dengan skor 5-1, 12 Maret 2017 lalu.
Selang beberapa bulan kemudian, nasib apes menimpah Fariq setelah dihukum oleh Komisi Wasit yang melarangnya memimpin pertandingan sepak bola.
Kala itu, ia memimpin pertandingan Liga 1 2017 antara PS Tira versus Persija Jakarta di pekan 10, 2017 lalu
Terdapat momen di mana ia memberikan hadiah penalti kepada PS TNI yang kini bernama PS Tira Persikabo.