WR II Unismuh Ajak Guru di Barru Kuasai Literasi Digital

Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Andi Sukri Syamsuri

TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR, - Guru harus mempersiapkan orientasi dan literasi baru pada  bidang pendidikan atau pembelajaran. 

Literasi lama yang mengandalkan baca tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru seperti literasi digital.

Link Live Streaming MotoGP 2019 di Republik Ceska: Marc Marquez Start Paling Depan, Rossi?

Sekjen PBHMI Ajak Kader HMI Jangan Terjebak Romantisme Sejarah

Lowongan Kerja Lulusan SMA SMK- Indomaret Butuh Karyawan, Gaji Sesuai UMK, Ini Syarat & Cara Daftar!

SEDANG BERLANGSUNG 3 Link Live Streaming SCTV Timnas U-15 Indonesia vs Myanmar, Nonton HP Sekarang!

Final Piala Indonesia, Kasi Bimas Islam Kemenag Enrekang Optimis PSM Kalahkan Persija 2-0

Demikian isi  makalah dibawakan Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Andi Sukri Syamsuri, pada seminar pendidikan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Barru, Sabtu (3/8/2019) di Kota Barru dalam rilisnya yang diterima Tribun Timur.Com.

Pada seminar itu Andis panggilan Akbar Andi Sukri Syamsuri membawa makalah berjudul, Literasi Digital dalam Pengembangan Kompetensi Guru di Era Disrupsi.

Dijelaskan, literasi digital sangat terkait keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan di bidang teknologi, media, dan informasi.

Bagi penduduk Indonesia, berdasarkan Indonesia digital 2019 menunjukkan perkembangan penggunaan media sosial mencapai 150 juta pengguna, tegas Mahasiswa Teladan RI 1993 ini.

Ini berarti mayoritas pengguna internet untuk bersosialisasi menggunakan media sosial. Jumlah pengguna sosial ini mencapai 56 persen  dari jumlah penduduk di Indonesia

Media sosial yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah; Youtube 88%; Whatsapp 83%; Facebook 81 %; Instagram 80%
; Line 59% dan lain- lain, ungkap doktor linguistik PPs-Unhas ini.

Ditinjau dari sisi gender dan umur, terlihat penggunaan media sosial tahun 2019 di Indonesia sudah mulai dari usia 13-17 tahun kemudian usia 18-24 tahun dan 25-34 tahun.

Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Andi Sukri Syamsuri (Dok. Andi Sukri Syamsuri)

Penguasaan siswa terhadap media sosial  tidak lagi menjadi hal yang susah dan sulit namun inilah peranan guru di era disrupsi sebagai sebuah tantangan dunia pendidikan, kata Dekan FKIP Unismuh di masanya ini.

Seorang guru atau pendidik dituntut mampu mengubah mindset peserta didik dari memanfaatkan menjadi menciptakan.

Pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan memadai agar mampu beradaptasi dengan tuntutan perubahan zaman dan mampu berkompetitif, tandas Sekjen Kerukunan Keluarga Masyarakat Wajo (Kemawa) ini.

Anak didik dewasa ini tentunya tidak lagi cocok dengan sistem Pendidikan abad ke -20 , banyak menggunakan produk kontemporer.

Anak didik zaman digital ini sudah mampu menerima informasi yang cepat dari berbagai sumber multimedia, tegas salah seorang anggota Tim Seleksi Anggota KPU Sulsel Pemilu 2019 ini.

Anak didik jaman digital ingin mengakses informasi multimedia hyperlink secara acak. Selain itu, anak didik zaman digital lebih akrab dengan layer dan gadget daripada kertas dan papan.

Halaman
12

Berita Terkini