TRIBUNMAMASA.COM, MESSAWA - Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat mendapat sororan dari masyarakat.
Pasalnya, program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaham Rakyat (PUPR) ini, dinilai tidak tepat sasaran.
Salah satunya di Dusun Salukemba, Desa Rippung, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa.
Baca: Kabupaten Mamasa Menuju Swasembada Pangan, Bagaimana Harga Beras di Pasar?
Baca: Parkiran Dipindahkan, Taman Kota Mamasa Sudah Lengang
Baca: 4 Bulan Gaji Tenaga Kontrak Kesehatan di Mamasa Belum Dibayarkan, Ini Penyebabnya
Hal itu disampaikan salah seorang warga desa setempat, Pandi Patodingan, kepada Tribunmamasa.com, Selasa (30/7/2019) malam.
Pandi menjelaskan, sebelumnya pendamping RTLH dari Dinas Kawasan Pemukiman dan Perumahan Kabupaten Mamasa telah melakukan pendataan terkait penerima manfaat bantuan tersebut.
Namun, setelah kegiatan bantuan tersebut berjalan, penerima manfaat yang sebelumnya didata, bukan yang menerima melainkan orang lain.
Disinyalir ada sabotase yang dilakukan oleh aparat desa dan ketua pelaksana kegiatan di dusun tersebut dengan mengganti data penerima sebelumnya.
Kata Pandi, setelah kegiatan berjalan, yang menerima manfaat justru warga yamg memiliki rumah yang layak huni.
Pandi menganggap program itu benar-nenar diskenario, sejlhingga terkesan aneh dan unik.
Bagaimana tidak kata dia, bantuan RTLH yang seharusnya menjadi hak warga tidak mampu justru yang menikmati adalah orang yang memiliki hunian yang sangat layak.
Sementara lamjut dia, warga yang benar-benar memprihatinkan hunianya justru gigit jari.
Anehnya menurur Pandi, ada warga yang belum memilil Kartu Keluarga (KK), justru menerima program tersebut.
Sementara indikator di dalam RTLH lanjut Pandi, berbicara terkait dari sisi kesehatan rumah, keamanan rumah dan sudah berkeluarga.
"Tapi faktanya tidak demikian, bahkan ada warga yang sudah bertanda tangan di atas materai, lalu di copot begitu saja oleh oknum di desa," kata Pandi.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Dinas Kawasan Pemukiman dan Perumahan Kabupaten Mamasa, Daud Tandiarruan menyebutkan, total RTLH tahun ini di Mamasa sebanyak 1400 unit.
Jumlah itu terdiri dari 1300 reguler dan 100 unit strategis, dengan nominal bantuan sebanyak 17.500.000 perunit rumah.
Namum dijelaskan, bantuan tersebut sifatnya bukan pembangunan baru, melainkan peningkatan kualitas rumah.
Bantuan tersebut kata Daud, langsung masuk di rekening penerima manfaat, yang dikelola secara kelompok di desa masing-masing, sesuai Juknisnya.
Laporan wartawan @rexta_sammy
Baca: Lowongan Kerja Lulusan SMA SMK - PT Petrokimia Gresik Terima Karyawan, Cek Syarat & Cara Pendaftaran
Baca: Thailand Open 2019-Indonesia Baru Loloskan Fajar/Rian dan Marcus/Kevin, Hari ini 17 Wakil Bertanding
Baca: BLAK-BLAKAN Sandiaga Uno di ILC TV One, Ternyata Tak Dilibatkan Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Baca: Ria Ricis Pamit Lalu Kembali Lagi ke YouTube, Siapa Sangka Segini Uang Dia Cetak Per Bulan
Baca: Nama-nama Calon Menteri Kini Dikantongi Jokowi, Dicermati Megawati Soekarnoputri, Siapa Saja Mereka?
(Bolasport.com/Tribun Timur)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Anak Presiden Jokowi, Lihat Isi Rumah Pribadi Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution serta Tempat Tidur
Baca: Saingi Hotman Paris, Siswa SMA Ini Pakai Pelengkapan Rp 100 Jutaan, Ikat Pinggang Saja Rp 25,6 Juta
Baca: Lowongan Kerja SMA SMK - Indomaret Cari Karyawan, Gaji Sesuai UMK, Cek Syarat, Berkas & Cara Daftar!
Baca: 4 Kader Gerindra Diprediksi Jadi Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II, Usai Jokowi Bertemu Prabowo
Baca: Jelang Bali United vs PSM - Darije Realistis Lawan Tanpa 2 Pemain Kunci, Ini Daftar 18 Pemain PSM