TRIBUN-TIMUR.COM - Ichsan Yasin Limpo meninggal dunia selang 10 tahun dengan HM Yasin Limpo ayahnya, hari yang sama.
Mantan Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo meninggal dunia dan beliau menghembuskan nafas terakhir di Tokyo, Jepang, Selasa (30/7/2019), pagi.
Ichsan Yasin Limpo meninggal dunia pada usia 58 tahun.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Novita Madonza Amu; 4 anak, yakni Sadli Nurjaffia Ichsan, Adnan Purichta Ichsan, Roidah Halilah Falih Ichsan, dan M Hauzan Nabhan Ichsan; 2 cucu; dan 2 menantu.
Juga meninggalkan seorang ibu kandung, Hj Nurhayati Yasin Limpo; dan 6 saudara kandung, yakni Tenri Olle Yasin Limpo, Syahrul Yasin Limpo, Tenri Angka Yasin Limpo, Dewie Yasin Limpo, Haris Yasin Limpo, dan Irman Yasin Limpo.
Baca: Ichsan Yasin Limpo Meninggal Dunia di Tokyo Jepang, Ini Syarat dan Alur Bawa Jenazahnya ke Makassar
Di keluarga inti, kepergian Ichsan Yasin Limpo menghadap kepada Yang Maha Pencipta telah didahului kepergian ayahnya, HM Yasin Limpo.
HM Yasin Limpo meninggal dunia pada usia 85 tahun, Selasa, 4 Agustus 2009.
Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Panaikang, Makassar.
Semasa hidupnya, HM Yasin Limpo yang lahir pada 17 April 1924 adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Sulsel.
Beliau merupakan purnawirawan ABRI dengan pangkat terakhir kolonel.
Sebelum wafat, HM Yasin Limpo sempat dirawat di RS Grestelina, Jalan Letjen Hertasning, Makassar, karena penyakit kanker prostat yang sudah beberapa tahun diderita.
HM Yasin Limpo menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit tersebut sekitar pukul 11:45 Wita.
Ichsan Yasin Limpo meninggal dunia saat 5 hari jelang haul 10 tahun ayahnya.
Ichsan Yasin Limpo Meninggal di Juntendo University Hospital Tokyo
Ichsan Yasin Limpo meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan medis di sana, di Juntendo University Hospital, Tokyo.
Sebelumnya, dia menderita penyakit kanker paru-paru.
Sebelumnya, selama beberapa bulan, Ichsan Yasin Limpo dirawat di Mount Elizabeth Hospital, Singapura.
Mantan Bupati Gowa tersebut dan rombongan keluarga tiba di Tokyo, Rabu (17/7/2019).
Mereka ke Jepang atas rekomendasi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang datang membesuk di Mount Elizabeth Hospital, Senin (1/7/2019).
Saat membesuk, Nurdin Abdullah menawarkan pelibatan tim medis dari Jepang untuk menangani Ichsan Yasin Limpo.
Tawaran itu disampaikan setelah dia melakukan lawatan dinas ke Jepang dan baru saja pulang dari Negeri Sakura.
Juntendo University Hospital merupakan satu dari 28 rumah sakit yang direkomendasikan dikunjungi orang asing oleh pemerintah Jepang melalui Medical Excellence Japan sebagaimana dilaporkan koresponden Tribunnews.com di Jepang, Richard Susilo.
Dibesuk Sandiaga Uno hingga Surya Paloh
Saat masih dirawat di Mount Elizabeth Hospital di Singapura, Ichsan Yasin Limpo didatangi sejumlah pembesuk dari Sulsel dan Jakarta.
Mereka yang datang, antara lain Nurdin Abdullah, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel sekaligus mantan calon Gubernur Sulsel Nurdin Halid, Cawapres RI Sandiaga Uno, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Melalui posting-annya pada akunnya di Instagram @sandiuno, Sandiaga Uno menyebut Ichsan Yasin Limpo sebagai sahabatnya.
Dia meminta warganet mendoakan kesembuhan beliau dari penyakit kanker paru-paru.
Kedekatan Ichsan Yasin Limpo dengan Sandiaga Uno terlihat pada saat masa kampanye Pilpres 2019.
Ichsan Yasin Limpo sempat 2 kali menghadirkan Sandiaga Uno di Makassar dalam 2 acara berbeda, pernikahan dan peluncuran program.
Serupa Panyakit Diderita Sutopo Purwo Nugroho
Ichsan Yasin Limpo menderita penyakit kanker paru-paru, serupa penyakit diderita hingga merenggut nyawa mantan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB (alm) Sutopo Purwo Nugroho.
Disalin dari lama Alodokter.com melalui artikel berjudul "Kanker Paru-paru", kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru.
Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain.
1. Gejala kanker paru-paru
Semakin awal diketahui, keberhasilan pengobatan juga semakin tinggi.
Namun sayangnya, kanker paru-paru sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar.
Sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru adalah:
* Batuk kronis,
* Batuk darah,
* Penurunan berat badan drastis,
* Nyeri dada dan tulang,
* Sesak napas.
2. Faktor risiko kanker paru-paru
Kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, sehingga sebagian besar penderitanya adalah perokok aktif.
Meskipun demikian, orang yang tidak merokok juga dapat terkena kanker paru-paru.
Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru adalah:
* Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru-paru,
* Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya,
* Sering terpapar polusi udara, dan
* Pernah menjalani radioterapi.
3. Diagnosis kanker paru-paru
Diagnosis kanker paru-paru dapat dilakukan melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru.
Dari ketiga pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis dan stadium kanker.
Bila diperlukan, dokter paru dapat melakukan PET scan untuk melihat penyebaran kanker di seluruh tubuh.
4. Pengobatan Kanker paru-paru
Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah melalui operasi.
Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.
Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru, yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi.(*)