Nah, untuk berkurban ini, sebagian berpendapat bahwa orang yang berkurban tidak boleh memakain daging kurbannya sendiri.
Rupanya, hal itu dibantah oleh Ustaz Abdul Somad.
Dilansir dari tayangan YouTube pada Senin (13/8/2018), Ustaz Abdul Somad malah menanyakan balik siapa yang melarang orang yang berkurban untuk memakan daging kurbannya.
Baca: Motif Sebenarnya Brigadir RT Tembak Bripka RE di Ruang SPKT, Awalnya Karena Lapor Pelaku Tawuran
Baca: Jelang Kedatangan Persija, The Jak Padati Bandara Hasanuddin
"Apakah boleh orang berkurban, memakan daging hewan kurbannya?," kata Ustaz Abdul Somad membacakan pertanyaan di selembar kertas.
Ustaz Abdul Somad kemudian tampak melirik ke arah kanan dan tidak langsung menjawab.
"Bapak kurban? Iya. Jangan makan dagingnya nanti ya, itu tak boleh dimakan. Dapat dari mana? Entah begitulah kata nenek moyang kami dulu," ujarnya mempraktekkan percakapan.
Ustaz Abdul Somad kemudian membacakan sebuah ayat Al-Quran.
"Makanlah, walah malah disuruh (tak boleh makan). Mana ayatnya Pak Ustaz? Surat Al Hajj : 28. Makanlah, tapi jangan semuanya. Pak ketua masjid, ini sapi tolong potongkan nanti antarkan ke rumah pahanya, kakinya, kepalanya, ekornya, kulit. Nanti kalau ada orang kayak gini di komplek kita, ambilah semua, potong sendiri, bagi sendiri, mati sendiri," jelasnya disertai candaan.
Baca: Live Trans7, Jadwal Lengkap MotoGP 2019 di Sirkuit Brno Ceko: Tekad Rossi, Kabar Buruk dari Lorenzo
Baca: Hasil Japan Open 2019-Taklukkan Juara Dunia 2014 dari Korsel, Ahsan/Hendra Melenggang ke Semfinal
Baca: VIDEO: Guru Honor Tuntut Gaji dan Minta Bupati Selidiki Dinas Pendidikan
Meski begitu, Ustaz Abdul Somad menjelaskan kalau sebagian besar dari hewan kurban itu memang seharusnya diberikan kepada fakir miskin.
Kemudian jika ingin mengikuti sunnah rasul, kata dia, lebih baik memakan hatinya.
"Yang paling afdol kalau mau ikut sunnah, begitu selesai shalat (Idul Adha), pulang, motong, langsung belah ambil hatinya, potong sesuap, cuci, kasih garam, bakar sebentar saja, ketika matang langsung makan hatinya, itu yang dilakukan nabi," tuturnya.
"Kenapa tidak dagingnya? Dagingnya lama, teksturnya keras, matangnya lama, tapi kalau hatinya lunak, langsung potong, bakar dan makan," ujarnya.
Nah, baru kemudian sisanya yakni mulai dari daging, kulit, kaki, kepala dan sebagainya, dibagikan kepada fakir miskin.
"Bagikan ke fakir, best (tebaik), paling bagus makan hatinya sedikit, bagikan," tambahnya.
Ustaz Abdul Somad kemudian membagikan cara kedua yang bisa dilakukan oleh orang yang berkurban terhadap daging kurbannya tersebut.
Baca: Korban Kebakaran di Lewaja Dapat Bantuan Rp 13 juta Dari Baznas Enrekang
Baca: Balitbangtan siapkan Inovasi Teknologi Mendukung Program Strategis Kementan
Baca: Polwan Cantik Wajo Bagikan Makanan Jamaah Salat Jumat di Masjid Agung Ummul Qura Sengkang