TRIBUN-TIMUR.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok membagi ceritanya saat menjabat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok yang saat itu menjadi Wakil Joko Widodo pun membeberkan triknya membuat semua pasukan biru dan oranye menjadi sosok yang rajin.
Dikenal sebagai sosok yang tegas, Ahok nyatanya menggunakan cara lain untuk membuat pasukan biru dan oranye DKI Jakarta bisa patuh menjalankan pekerjaannya.
Baca: Ahok Sudah Punya Nama untuk Anak Puput Nastiti Devi, Terungkap Asal Nama Anak Kedua Veronica Tan
Baca: 6 Hal Ini Dibandingkan Ahok saat Sebelum dan Sesudah di Penjara, BTP Sampai Mengaku Kurusan
Baca: Pesan Ahok untuk Orang yang Penjarain Dia 2 Tahun Lalu Ngapain Kita Mesti Bodoh Gitu, Mati
Dilansir dari tayangan vlog Panggil Saya BTP edisi Minggu (21/7/2019), Ahok mengungkap cerita soal kenangannya dulu ketika menjadi Wagub DKI Jakarta.
Awalnya, Ahok tampak mendengarkan curahan hati seorang wanita yang turut menjadi audiens.
Wanita yang tidak menyebutkan namanya itu mengaku bahwa dirinya adalah sosok yang menangani nasib anak jalanan.
Kala Ahok menjabat menjadi Wagub DKI Jakarta, wanita itu sempat mengirim pesan via WhatsApp kepada BTP.
Ia mengadukan nasib ratusan orang yang tinggal di kolong jembatan Jelambar.
"Saya menangani anak-anak jalanan. Dan alhamdulillah, terima kasih Pak Ahok, saya waktu itu coba WhatsApp Pak Ahok 'tolong pak di bawah Jelambar ini ada 250 kk dengan jumlah anak sekian mereka butuh rumah'" ungkap sang wanita.
Pesan yang dikirim wanita itu nyatanya tidak dibalas Ahok.
Namun, selang tiga bulan kemudian, orang-orang yang tinggal di bawah jembatan itu sudah hilang dan dipindahkan ke rumah.
"Enggak dibalas enggak di apa, tapi tiga bulan itu sudah bersih dan anak-anak sudah pindah ke rumah," imbuh sang wanita.
Mendengar curahan hati itu, Ahok pun tersenyum.
Ia lantas mengaku lupa telah membereskan satu masalah tersebut.
Sebab diakui Ahok, terlalu banyak pesan dan aduan yang ia terima di WhatsApp dulu.
Ketika mendapatkan aduan dari warga, Ahok pun mengaku bahwa dirinya langsung mengirimkannya kembali kepada dinas terkait.
"Saya lupa bu, enggak ingat. Karena WA begitu banyak saya enggak ingat. Begitu ada WA, kita forward, harus dikerjain," pungkas Ahok.
Lebih lanjut, Ahok pun bercerita bahwa semua pesan yang dikirim warga via WhatsApp itu tidak ia hapus.
Baca: Ahok Sudah Punya Nama untuk Anak Puput Nastiti Devi, Terungkap Asal Nama Anak Kedua Veronica Tan
Baca: 6 Hal Ini Dibandingkan Ahok saat Sebelum dan Sesudah di Penjara, BTP Sampai Mengaku Kurusan
Baca: Pesan Ahok untuk Orang yang Penjarain Dia 2 Tahun Lalu Ngapain Kita Mesti Bodoh Gitu, Mati
Ahok pun secara rutin mengecek kepada pihak terkait apakah aduan tersebut sudah dikerjakan atau belum.
"Di DKI itu mereka tahu saya bisa ingat. Karena semua yang di WA, saya enggak hilangin. Jadi kalau saya pulang, saya bisa lihat secara acak, ini sudah dikerjain belum"
Terakhir saya bikin sistem. Saya selama jadi Wagub, saya enggak pernah tahu jalan kiri kanan itu apa. Begitu masuk ke mobil, saya buka hp, saya cek satu-satu." sambungnya.
Tak hanya itu, Ahok rupanya punya cara lain untuk membuat pasukan yang berjasa besar pada DKI Jakarta yakni pasukan biru dan oranye bisa rajin dalam mengerjakan pekerjaannya.
Cara Ahok itu rupanya berkaitan dengan kebiasaannya yang selama ini tidak bisa hilang.
Kebiasaan itu adalah Ahok nyatanya tidak bisa tidur dalam siklus panjang.
Sebab, setiap dua sampai tiga jam, Ahok pasti akan bangun dari tidurnya.
Kebiasaan itu pun lantas dimanfaatkan Ahok untuk hal berguna.
Kala terbangun di tengah malam, Ahok mengaku langsung mengambil ponselnya.
Ahok pun mengecek petugas biru oranye yang sedang bekerja di tengah malam itu via WhatsApp.
Diakui Ahok, dirinya saat itu punya satu ponsel khusus yang ia peruntukan untuk mengontrol pesan dari banyak pihak.
"Saya dulu ada satu HP yang semua aplikasi saya buang, hanya khusus WhatsApp, yang besar. Karena khusus terima laporan mereka," pungkas Ahok.