Menurut Ustadz Abdul Somad, dia menyampaikan materi dalam bahasa Arab di saat melakukan khutbah Jumat di beberapa negara.
Ustadz Abdul Somad juga menulis tesis dalam bahasa Arab, sehingga kemudian menyelesaikan pendidikan S2 dengan karya tersebut.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, mereka yang menyampaikan ujaran kebencian hanya semakin dengki karena tidak mampu menjawab tantangan terbuka yang disampaikannya.
"Katanya, ustadz pelawak, ditulisnya di situ, jangan dengarkan ustadz pelawak."
"Hai yang menghina ustadz pelawak, kira-kira ada tidak di Indonesia, yang bukunya setebal ini."
"Ada 1 dari Malaysia, setiap ceramah saya dikomentari, pelawuk, pelawuk, coba cari di Malaysia, yang bukunya setebal ini."
“Setiap ceramah saya dikomennya pelawok, pelawok kata dia. Encek, tuan, puan, dari negeri Malaysia, cube cari ustadz awak yang pelawok yang ada kitab setebal ini,” tegas UAS.
Ustadz Abdul Somad menunjukkan sejumlah buku yang ditulisnya.
"Kalau mau serius, datang, ini tesis pakai bahasa Arab, bukan Arab Melayu, disidangkan di hadapan orang Arab."
"Kalian yang mau serius-serius membahas ini, datang."
"Saya 10 tahun mengajar pakai bahasa Arab, kelas internasional, khutbah Jumat pakai bahasa Arab," katanya.
Ustadz Abdul Somad berseloroh, sombong kali ustadz, malam ini.
"Aku tidak perlu menjelaskan diriku kepada musuhku."
"Aku tidak perlu menjelaskan diriku kepada sahabatku."
"Karena, tidak akan berpengaruh terhadap cara pandang."
Baca: Ini Hukumnya Makan Sayur Daun Ganja Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)