Lisa mengaku harus memacu semangatnya untuk mengebut wawancara bersama beberapa informan skripsinya.
Dirinya juga harus mengoreksi ulang bacaan salah ketik di 1.150 halamannya itu sebelum akhirnya sidang skripsi.
"Waktu ngerjain dinikmati saja, sudah direncanakan juga karena memang mau meneliti apa yang saya suka," kata Lisa.
Skripsi Ditulis Tangan
Jika cerita di atas merupakan tentang skripsi yang super tebal, maka lain lagi dengan yang dilakukan oleh seorang pemuda bernama Randel Tablada ini.
Randel mengunggah foto skripsi ayahnya melalui akun Twitter-nya.
Skripsi tersebut terdiri dari 170 halaman.
Di sampul berwarna hijau, tertulis nama ayah Randel yaitu, Almar D Tablada.
Skripsi ini ditulis pada tahun 1982.
Sekilas terlihat biasa, tapi saat skripsi ini dibuka, kamu dijamin akan kaget. Halaman pertama skripsi ini menampilkan pembukaan dan daftar isi.
Bukan daftar isi pada umumnya, daftar isi di skripsi ini tidak diketik, tapi ditulis tangan. Tulisan tangan Almar terlihat seragam dan rapi.
Tak hanya kalimat, ia juga menulistangan semua rumus dan angka. Karya tulisnya ini terlihat indah tanpa coretan dan kesalahan.
Hal ini tentu bukan kejadian yang biasa.
Namun, pada masa itu, inilah pilihan satu-satunya bagi ayah Randel.
Almar menulis skripsinya dengan tulisan tangannya sendiri sejak awal semester.