Tiga lokasi ini sangat layak, pasalnya banyak terdata anak anak di wilayah tersebut.
Konsepnya kita memilih taman bermain seperti di Jepang. Yang hijau dan jauh dari asap rokok.
Saya dengar Ibu Lies sewaktu menjabat Ketua PKK Bantaeng mampu membuat nol persen kasus kematian ibu melahirkan di Bantaeng. Apa saja waktu itu Ibu Lies lakukan?
Waktu itu saya selalu bawah ibu pejabat ke desa. Saya biasakan para ibu-ibu pejabat melihat, dan membiasakan mereka untuk berempati kepada masyarakat.
Salah satunya kalau mau melahirkan, mereka (ibu) bisa menelpon nomor para anggota PKK atau para pejabat agar mereka turun langsung.
Saya tidak mau dengar ada keluhan, nah dari kebiasaan itu, kita semua para ibu ibu di Pemkab Bantaeng sangat akrab dengan masyarakat khususnya ibu ibu.
Selain itu, di Bantaeng ada ambulans yang memadai sehingga banyak pelayanan yang berlangsung di ambulans.
Tak hanya itu, ada juga dokter yang siaga, sehingga risiko cepat tertangani.
Bagaimana peran PKK Sulsel dalam upaya mengurangi masih tingginya angka kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Sulsel?
Ambulance harus dioptimalkan. Paras ibu bupati dan istri wali kota harus bantu bapak bupati dan wali kota terjun langsung ke desa atau ke kelurahan.
Perbanyak sosialisasi dan temui langsung para perempuan yang mau melahirkan agar kelak mereka melahirkan aman. Setidaknya bisa mencegah risiko kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Setiap ketemu para istri bupati atau istri wali kota, saya selalu bilang ke mereka, Bu tidak semua orang dikasi amanah seperti kita. Ini waktunya untuk berbuat ke masyarakat.
Ini amanah yang diberikan untuk melakukan amal jariyah. Insyaallah berkah.
Sebagai istri gubernur dan ketua PKK serta membina beberapa organisasi, tentu Ibu Lies sangat sibuk. Lalu bagaimana dengan tugas mengurus anak dan suami?
Alhamdulillah, anak-anak semua sudah berkeluarga. Jadi tak terlalu diurus seperti anak kecil. Saya sama bapak fokus dengan tugas masing-masing.
Cuma prinsip saya, mengurus suami itu hal utama. Saya lebih baik tidak menjabat apa-apa, yang penting saya bisa selalu temani suami.
Pernah waktu Bapak mau berakhir masa jabatannya sebagai Bupati Bantaeng, nama saya gencar didorong agar maju sebagai calon Bupati Bantaeng.
Saat itu kan mau Pilkada Bantaeng. Hasil survei, katanya, elektabilitas saya sangat bagus. Mengalahkan beberapa nama terkenal di Bantaeng.