Bertugas Selama 29 Tahun di Wilayah Perairan, Kisah Polisi Menyelamatkan Diri Usai Terjatuh di Laut

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sat Polair Polres Pangkep, Ipda Syarlys memegang penghargaan. (kiri) bersama kasatnya, Kasat Polair Polres Pangkep, AKP Ridwan Saenong

Kondisi Syarlys saat itu sudah lemah dan tidak sanggup lagi berenang, hingga dia pingsan dan ditemukan oleh teman-temannya.

Awalnya, mereka tidak percaya kalau yang dilihatnya adalah Syarlys. Tetapi saat mengangkat kepala dan badannya ke atas kapal. Mereka percaya, kalau yang ditemukan tersebut temannya yang hilang sejak pukul 10.00 Wita.

Sat Polair Polres Pangkep, Ipda Syarlys memegang penghargaan. (kiri) bersama kasatnya, Kasat Polair Polres Pangkep, AKP Ridwan Saenong (Munjiyah/Tribun Pangkep)

Ipda Syarlys saat itu sudah pingsan, dia lalu bercerita pemilik kapal dan teman-temannya berusaha menyelamatkan dirinya.

"Saya sudah pingsan, teman menceritakan kalau badan saya lalu diangkat dengan posisi kepala dibawah. Lalu pemilik kapal tadi kemudian menepuk-nepuk perut hingga saya batuk. Alhamdulillah saya selamat saat itu," jelasnya.

Usai diselamatkan, dia kemudian mendapatkan perawatan medis hingga sehat kembali.

Pengalaman 29 tahun inilah yang mengantarkan Ipda Syarlys mendapatkan tanda kehormatan tertinggi tersebut.

Kepada Tribun Timur, Kasat Polair Polres Pangkep, AKP Ridwan Saenong mengaku bangga dengan personelnya.

"Saya bangga dengan pak Syarlys. Semoga pengabdian ini diberkahi Allah SWT dan laksanakan tugas dengan ikhlas demi melayani masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Pangkep," harapnya.

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali.

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini