Sedangkan untuk RDL Gojek merupakan bentuk kerja sama antara Gojek dengan Rifat Drive Labs, yang bertujuan memberikan pelatihan safety riding kepada driver Gojek.
Dari pelatihan yang dilakukan driver Gojek, akan bisa memiliki pengetahuan seputar keamanan serta kenyamanan, untuk pelanggan saat melakukan perjalanan.
Sebelumnya, aplikator tersebut juga menerapkan sistem rekrutmen yang selektif.
Dimana seleksi dilakukan bagi calon mitra yang benar-benar layak mengendarai sepeda motor. Misalnya, pembuatan SIM dan STNK dan lain-lain.
"Dari awal rekrutmen sebenarnya sudah mengedepankan ketertiban. Jadi, kalau SIM mati atau STNK mati, ya kita tidak boleh menjadi mitra," kata mitra Gojek, Muhammad Rahman.
*Didukung Polri
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R.P. Argo Yuwono mengatakan, perusahaan transportasi manapun dituntut harus mengedepankan memberi rasa aman dan nyaman dalam berkendara.
"Pengemudi (mitra driver) merupakan kewenangan dari aplikator. Itu merupakan wewenang dari aplikatornya," kata Argo Yuwono, Senin (8/7/2019).
Dia berharap setiap aplikasi ojek online dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
"Kita berharap semua baik. Tidak ada kejadian (kecelakaan)," ujarnya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Klik Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: