Dari hasil panennya itu, Tatang bisa mengantongi omzet hingga Rp 30 juta/bulan.
Petani biasanya memasarkan jeruk lemon tersebut ke industri minuman dan pabrik obat di Jakarta, Bandung dan Kuningan.
Bahkan kini permintaan lemon kini terus meningkat pesat dibandingkan tahun lalu.
“Kalau sudah memasuki masa panen, kami bisa mengirim pasokan lemon ke pabrik minuman 1 ton per bulan,” ujarnya.
Hal yang hampir sama diungkapkan, Toto Sukrianto (48), petani jeruk lemon Kecamatan Pangalengan, Jawa Barat.
Meski baru membudidaya jeruk lemon tahun 2017 lalu, Toto mengaku bisa memanen jeruk lemon sekitar 2 ton/minggu atau sekitar 7-8 ton/bulan.
Kesaksian Penggali Makam Sutopo Purwo Nugroho, Hal Tak Biasa Terjadi, Tanda Kebaikan Semasa Hidup?
Final Piala Indonesia PSM Harap Angkat Trofi di Mattoanging
DPRD Maros Temukan 4 Tambang Ilegal di Moncongloe
Jika harga jeruk lemon Rp 10 ribu/kg, Toto mengaku bisa mendapatkan rata-rata Rp 80 juta/bulan (kotor).
Toto juga mengaku tak sulit memasarkan jeruk tersebut, karena sudah ada yang menyerap yakni PT Duta Farm.
Melihat peluang budidaya lemon yang sangat segar, Balai Balitjestro sebenarnya telah meluncurkan varietas baru dari lemon tanpa biji bernama Montaji Agrihorti.
Varietas ini telah dilepas melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.039/Kpts/SR.120/D.2.7/4/2018 pada April tahun lalu.
Varietas ini diluncurkan sebagai alternatif masyarakat yang ingin membudidayakan lemon, baik di lahan ataupun pekarangan.
Montaji agrihorti mempunyai keunggulan kulitnya yang tipis serta kandungan jus tinggi, tanpa biji atau seedless.
Jeruk Lemon memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat lemon sendiri dapat membantu menurunkan berat badan, antibodi, menyegarkan nafas, melancarkan pencernaan dan lainnya.
*SDG Jeruk*