TRIBUN-TIMUR.COM - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 sudah ditutup sejak 24 Juni 2019 lalu.
Dari akun Instagram @sekresbmptn, jumlah pendaftar mencapai 714.652 per tanggal 25 Juni 2019 kemarin.
Dengan rincian prodi Saintek 360.329 dam Soshum sebanyak 345.896 lalu saintek/Soshum 8.427
Kemudian rincian menurut status reguler sebanyak 541.339 dan bidikmisi 173.313 ditambah jumlah portofolio 24.108
Sementara pengumuman baru akan keluar pada pekan depan tepatnya Selasa 9 Juli 2019 pukul 15.00 WIB
Jadi jangan lupa jadwalnya yah adik-adik
Baca: LINK dan Jadwal Pengumuman Hasil SBMPTN 2019, Sekitar 552.614 Peserta Dipastikan Gagal di Jalur ini
Baca: SBMPTN 2019 Ditutup, Ini Jalur Lain Jika Ingin Kuliah di Universitas Indonesia, Ada Tes di Makassar
Baca: Gagal di SBMPTN 2019, Bisa Daftar Jalur Mandiri Jika Ingin Kuliah di Kampus Negeri,Berapa Biayanya?
Sembari menunggu waktu pengumuman yang masih menyisakan 7 hari lagi, ada baiknya kamu menyiapkan berkas apa yang harus dibawa saat kamu dinyatakan lulus.
Dilansir dari akun info seputar SBMPTN @sbmptn.id, Selasa (2/72019), berkas surat keterangan lulus (SKL) harus kamu siapkan saat pendaftaran ulang
SKL ini juga menjadi banyak pertanyaan dari peserta saat pendaftaran SBMPTN awal Juni lalu.
Banyak yang mempertanyakan bagaimana cara mengupload SKL ke dalam formulir biodata pendaftaran
Sebab dari daftar persyaratan peserta, panitia mengatakan jika surat kerangan lulus pendidikan menengah bagi siswa SMA/SMK sederajat lulusan tahun 2019 harus ada
Baca: LINK dan Jadwal Pengumuman Hasil SBMPTN 2019, Sekitar 552.614 Peserta Dipastikan Gagal di Jalur ini
Baca: SBMPTN 2019 Ditutup, Ini Jalur Lain Jika Ingin Kuliah di Universitas Indonesia, Ada Tes di Makassar
Baca: Gagal di SBMPTN 2019, Bisa Daftar Jalur Mandiri Jika Ingin Kuliah di Kampus Negeri,Berapa Biayanya?
Ini membuat banyak peserta bingung dan mempertanyakan apakah SKL harus di upload atau tidak
Jadi sekarang sudah tahu kan kalau SKL harus kamu bawa saat pendaftaran ulang nanti.
Bagi yang belum mendapatkan SKL atau ijazah dari sekolah, bisa diurus dari sekarang adik-adik. Agar ketika pengumuman keluar dan kamu dinyatakan lulus, tidak repot lagi harus menyiapkan berkas yang harus dibawa ke kampus masing-masing.
Bobot Nilai UTBK
Banyak yang bertanya apakah ada pembobotan sub tes nilai UTBK untuk bisa masuk atau memilih ke prodi tertentu?
Berdasarkan hasil diskusi LTMPT, menjelaskan bahwa sistem akan memilih secara otomatis nilai UTBK peserta yang terbaik dari nilai komposisi gelombang pertama atau paket 1 maupun nilai UTBK gelombang kedua atau paket 2 (bagi yang mengikuti tes 2 kali)
Seleksi SBMPTN 2019 dilakukan oleh masing-masing PTN bukan oleh LTMPT berdasarkan nilai UTBK dan kriteria lain yang ditentukan oleh rektor masing-masing PTN (Tribun Timur/Wa Ode Nurmin)
Bagaimana Jika Tidak Lulus SBMPTN 2019? Masih Ada Cara Lain Agar Bisa Kuliah di PTN
Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN 2019 sudah dibuka sejak 10 Juni kemarin.
Pendaftaran dibuka hingga 24 Juni. Sedangkan pengumuman hasil seleksi akan keluar pada 9 Juli mendatang.
Syarat utama peserta yang mendaftar SBMPTN yakni nilai UTBK. Jika nilai kamu tinggi, otomatis akan terjaring masuk ke dalam jurusan yang diinginkan.
Untuk pendaftaran secara umum bisa dilakukan secara online melalui laman resmi di https://pendaftaran-sbmptn-1.ltmpt.ac.id/
.Tapi kalau tidak, harus siap menerima.
Namun jangan patah semangat dulu. Jika tidak lolos SBMPTN, kamu masih bisa mengikuti jalur terakhir masuk perguruan tinggi.
Kamu masih bisa mendaftar ke universitas impian dengan cara terakhir yakni lewat seleksi mandiri.
Jalur Mandiri atau Seleksi Ujian Mandiri adalah sebutan untuk penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Umumnya, pendaftaran jalur mandiri PTN dibuka setelah SBMPTN.
Tahun 2019 ini jalur mandiri diberi kuota 30 persen dari total jumlah mahasiswa yang akan diterima.
Angka ini naik ketimbang tahun 2018 lalu dimana jalur mandiri hanya diberi kuota 20 persen.
Biaya seleksi mandiri memang bisa dikatakan lebih besar ketimbang jalur SBMPTN apalagi SNMPTN.
Hal itu lantaran pihak universitas bisa meminta uang pangkal dari para lulusan yang lolos dari jalur mandiri PTN.
Merujuk Permenristekdikti No 22 Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pasal 9 (1), menyebutkan PTN dapat memungut uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma yang terdiri atas:
1. mahasiswa asing
2. mahasiswa kelas internasional
3. mahasiswa yang melalui jalur kerja sama; dan/atau
4. mahasiswa yang melalui seleksi jalur mandiri.
Jadi untuk jalur mandiri besaran biaya kuliah tergantung kebijakan PTN tersebut dengan kata lain biaya jalur mandiri PTN terbagi menjadi 2 (dua), yakni :
1. Biaya kuliah terdiri atas UKT ditambah uang pangkal (atau pungutan lainnya).
2. Biaya kuliah hanya terdiri atas UKT saja.
Biayanya bisa berkisar antara Rp 2,5 juta sampai dengan Rp 100 juta untuk jurusan kedokteran.
Adapun jadwal pendaftaran di setiap PTN penyelenggara Seleksi Mandiri berbeda-beda.
Berikut jadwal Seleksi Mandiri beberapa PTN seperti dilansir Banjarmasinpost.co.id dari Tribunjateng.com :
1. Universitas Indonesia (UI)
SIMAK UI (10 Juni - 10 Juli 2019).
Info lengkap :
2. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
20 Mei - 12 Juli 2019.
Info Lengkap:
3. Institut Pertanian Bogor (IPB)
21 Mei - 9 Juli 2019.
Info lengkap :
4. Institut Teknologi Bandung (ITB)
15 Juni - 12 Juli 2019
Info Lengkap:
5. Universitas Padjadjaran (UNPAD)
17 Juni - 13 Juli 2019.
Info Lengkap:
6. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
15 Juni - 12 Juli 2019
Info lengkap:
7. Universitas Siliwangi (UNSIL)
10 Juni - 13 Juli 2019
Info lengkap :
8. ISI Surakarta
10 Juni - 19 Juli 2019.
Info Lengkap:
9. Universitas Diponegoro (UNDIP)
9 Mei - 5 Juli 2019
Info lengkap :
10. Universitas Gadjah Mada (UGM)
11 Juni - 1 Juli 2019.
Info lengkap :
Nah itulah info seputar pendaftaran SBMPTN 2019 dan apa yang bisa dilakukan jika tidak lulus di seleksi tersebut namun tetap ingin berkuliah di PTN tahun ini.
Biodata Permanen
Sejak dibuka Senin 10 Juni kemarin, masih banyak peserta yang mengalami kendala saat mengisi biodata di laman pendaftaran.sbmptn.ac.id
Itulah mengapa LTMPT mengingatkan agar sebelum mengisi biodata peserta harus terlebih dahulu memahami dan mencermati persyaratan dan tahapan pendaftaran yang ada
Baca: LINK dan Jadwal Pengumuman Hasil SBMPTN 2019, Sekitar 552.614 Peserta Dipastikan Gagal di Jalur ini
Baca: SBMPTN 2019 Ditutup, Ini Jalur Lain Jika Ingin Kuliah di Universitas Indonesia, Ada Tes di Makassar
Baca: Gagal di SBMPTN 2019, Bisa Daftar Jalur Mandiri Jika Ingin Kuliah di Kampus Negeri,Berapa Biayanya?
Adapun persyaratan peserta yang mendaftar SBMPTN adalah :
1. Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2017, 2018 harus sudah memiliki ijazah.
2. Bagi siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019 memiliki Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah, sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan pasfoto berwarna terbaru yang bersangkutan dengan ditandatangani oleh kepala sekolah dan dibubuhi cap stempel yang sah.
3. Memiliki Nilai UTBK.
4. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.
5. Memiliki NISN.
6. Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah PORTOFOLIO.
7. Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah.
8. Tidak lulus jalur SNMPTN 2019.
Kenapa peserta diminta mencermati tahapannya, sebab biodata yang sudah diisi oleh peserta itu bersifat permanen.
Artinya tidak dapat diubah kembali jika sudah disimpan.
Jadi cermati baik-baik terlebih dahulu sebelum mengisi yah...
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Tidak Lulus Pendaftaran SBMPTN 2019 Masih Bisa Kuliah di PTN, Begini Caranya