Mahtan Makassar Gelar Hapus Tato Gratis, Ini Lokasinya

Penulis: Nur Fajriani R
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Mahtan berkunjung ke Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Senin (17/6/2019). Rombongan diterima langsung wakil pemimpin redaksi Tribun Timur Ronald Ngantung (tengah)

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) bakal menghelat sebuah kegiatan bertajuk “Makassar Hapus Tato”.

Komunitas yang baru terbentuk di pertengahan Ramadan 1440 H, akan membantu mereka yang ingin menghilangkan tato pada tubuhnya.

Pembina Mahtan Ustaz Muh Fahrurrozi Anshar mengatakan komunitas Mahtan dibentuk untuk menyadarkan masyarakat bahwa tato sama sekali tidak memiliki manfaat.

“Tato sama sekali tidak memiliki manfaat dari berbagai sisi, seperti agama, sosial dan segi kesehatanpun,” katanya saat berkunjung ke Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Senin (17/6/2019).

Kunjugan Ustaz Muh Fahrurrozi ditemani anggota Mahtan lainnya di antaranya Dr Abdul Azis dokter spesialis bedah urologi, Dr Muh Ihsan Kitta dokter spesialis ortopedi, dan Rahmat Aulia.

Kegiatan tersebut akan digelar pertama kali pada Sabtu (22/6/2019) mendatang di sekertariat Mahtan Jl Swadaya, Kota Makassar. Tepatnya dibelakang Cerebellum Clinic.

Sedangkan launching alat akan digelar pada Minggu (23/6/2019) yang dirangkaikan dengan tabligh akbar.

“Orang pertama yang akan dihilangkan Tattonya yakni panglima Laskar Ayam Jantan Daeng Uki,” tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat Kota Makassar yang telah mendaftar untuk menghilangkan tatonya di Mahtan sebanyak 125.

“Kami tidak akan membatasi jumlah pendaftar, kami akan terus membuka pendaftaran untuk mereka yang ingin berhijrah dan menghilangkan tatonya,” tambahnya.

Mahtan tidak memungut biaya, pasalnya alat leser penghilang tato yang didatangkan langsung dari Jakarta tersebut berasal dari para donatur.

“Kami akan terus menerima donatur yang ingin berinfak untuk pembelian alat penghilang tato. Semoga dengan banyaknya donatur alat bisa bertambah dan membantu sesama,” ujarnya.

Harga satu alat tersebut mencapai Rp 95 juta.

Dr Abdul Azis mengatakan alat tersebut telah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Satu hari alat tersebut bisa bekerja 20 kali, jadi 20 orang yang akan dihapus tatonya perhari,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini