Tanggapi Mantan TNI Disebut Makar, Gatot Nurmantyo: Kata Itu Menyakitkan, Sama Saja Penghianat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gatot Nurmantyo

Tanggapi Mantan TNI Disebut Makar, Gatot Nurmantyo: Kata Itu Menyakitkan, Sama Saja Penghianat

TRIBUN-TIMUR.COM,- Satu persatu dalang kerusuhan 22 Mei hingga pelaku rencana pembunuhan terhadap pejabat negara akhirnya diumumkan Polisi.

Selain itu, di sejumlah tempat Polisi juga telah mengamankan puluhan teroris yang jumlahnya tidak sedikit.

Baca: Lowongan Kerja: Mau Jadi Karyawan Garuda Indonesia? S-1 Semua Jurusan Info Lengkapnya Berikut Ini

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 12 Juni 2019: Hari yang Menyenangkan untuk Gemini & Berat Bagi Cancer

Lalu terkait dugaan makar terhadap mantan anggota TNI mendapatkan repson khusus dari Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. 

Tanggapannya tersebut disampaikan Gatoto saat menjadi narasumber Eksklusif tvOne, Selasa (11/6/2019) seperti dilansir Tribunwow.com

Gatot mulanya memberikan penjelasan mengapa sejumlah jenderal purnawirawan TNI merapat ke Istana Merdeka Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jumat (31/5/2019).

Dijelaskan Gatot hal ini berkaitan dengan adanya purnawirawan TNI yang terjerat kasus makar.

Ia lantas menjelaskan kata makar bagi seorang TNI maupun mantan TNI.

"Jadi para purnawirawan hadir menemui Pak Jokowi itu pertama kali, adalah (karena) beberapa purnawirawan yang ditetapkan menjadi tersangka kasus makar," ujar Gatot.

"Bagi orang umum mungkin biasa, tapi makar itu adalah tindakan yang bisa menyebabkan sebagian wilayah Indonesia hilang ke tangan musuh bisa makar, pemerintah tak bisa melaksankan tugasnya sesuai Undang-Undang itu juga dikatakan makar," jelas Gatot.

Gatot lantas mengatakan hal itu berbeda untuk seorang TNI yang telah memberikan pengabdian hidupnya kepada negara.

"Nah mereka purnawirawan ini sebagian hidupnya itu mengabdikan dirinya berjuang untuk melindungi keutuhan negara, maka kata-kata makar itu sangat menyakitkan, sama saja dikatakan pengkhianat, itu sangat menyakitkan," ungkapnya.

Gatot mengatakan, jika seorang TNi dibilang maling, maka tidak akan sampai ke presiden, beda dengan makar.

"Kayak dibilang maling itu enggak akan ke presiden, tapi saat dibilang makar, saya sebagai contohnya sebagai ksatria, habis sudah, habis semua itu perjuangan semua habis," sebutnya.

Diungkapkannya lagi, itu yang menyebabkan pertemuan sejumlah jenderal purnawirawan TNI kepada Jokowi.

Sedangkan perihal keadaan Indonesia terkini, Gatot turut menjelaskan.

"Yang kedua sebenarnya bangsa Indonesia ini aman, yang mudik aman, bahkan lalu lintas lebih sedikit yang kecelakaan."

Menurut Gatot, ada sejumlah kubu yang sengaja karena memiliki kepentingan.

Halaman
123

Berita Terkini