Begini Cara Membuat Menu Pallubasa, Makanan Khas Makassar dan Begini Sejarahnya?
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pallubasa merupakan salah satu makanan khas Makassar, Sulawesi Selatan.
Sajiannya hampir menyerupai makanan seperti Coto Mangkasara (Coto Makassar).
Baca: Chaerunnisa Mahasiswi Kedokteran UMI yang Tewas Kecelakaan di Bone Ternyata Anak Pejabat Kepolisian
Baca: TRIBUNWIKI - Resmi Menikah hingga Namanya Jadi Trending Topic Google, Siapa Sosok Chris Pratt?
Makanan ini terbuat dari jeroan (isi dalam perut) sapi atau kerbau.
Proses memasaknya pun hampir sama dengan Coto Makassar, yaitu direbus dalam waktu lama.
Setelah matang, jeroan yang ditambah dengan daging itu diiris-iris, kemudian ditaruh atau dihidangkan dalam mangkuk.
Dilansir dari wikipedia, dulunya Pallubasa dengan daging sapi sirloin dan tenderloin hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan.
Sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan.
Beragam PIlihan Daging
Kini, penjual-penjual Pallubasa memberikan bermacam-macam pilihan daging sapi atau jeroan untuk dihidangkan.
Yang membedakan Pallubasa dengan Coto Makassar adalah bumbunya yang diracik khusus.
Selain itu, Coto Makassar dimakan bersama ketupat, sementara Pallubasa dimakan bersama nasi putih.
Baca: TRIBUNWIKI - #VoteSUPERHUMAN Trending Topic Twitter, Ini Lirik Lagunya Nominasi The Show Choice 2019
Baca: Tinjau SDN 31 Panaikang yang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Bupati Sinjai Janji Renovasi
Dari artikel yang diterbitkan Tribun Timur pada 3 Oktober 2017 dijelaskan tentang sejarah Pallubasa.
Ada Masa ada cerita, begitupun dengan makanan tradisional khas Makassar. Salah satunya adalah Pallubasa.
Konon awal mula makanan berkuah yang dicampur kelapa parut goreng ini hanya diperuntukkan untuk kelas pekerja seperti kuli bangunan, tukang becak, dan kelas pekerja lainnya.
Mengapa demikian, karena pada masa itu Pallubasa merupakan makanan termurah yang hanya dapat dijangkau para kelas pekerja
Dari catatan sejarah 10 ikon Makassar di Dinas Pariwisata Makassar, alasan sehingga Pallubasa menjadi makanan murah karena campuran isi atau daging yang ada di dalam setiap mangkuknya itu bagian yang tidak dibutuhkan oleh pemilik sapi tetapi diberikan kepada si pemotong sapi sebagai jatah atau upah (tawana papolonga).
Bagian-bagian sapi yang tidak dibutuhkan antara lain bakal susu (kandala’po’, bentuk bakal susu yang ketika diangkat dari dandang bentuknya seperti asap knalpot).
Lalu ada baluta (darah segar sapi saat disembelih yang ditadah menggunakan batang bambu yang kemudian dibekukan), susu sapi (payudara sapi).
Kemudian biji pelir sapi, usus lurus (parru’ lambusu’), Latto-latto’ (bagian da-ging yang bercampur dengan tulang rawan) dan gantungan jantung.
Papolong inilah yang kemudian mengolah sisa-sisa tersebut menjadi makanan yang disebut Pallubasa.
Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Makassar, Andi Karunrung mengatakan Pallubasa merupakan makanan berkuah yang sepintas terlihat sama dengan coto Makassar. Namun keduanya sangat berbeda.
Letak perbedaannya terdapat pada proses memasaknya. Jeroan untuk Pallubasa direbus dalam waktu yang lama. Setelah matang, jeroan dan daging diiris dan dihidangkan dalam mangkuk.
Perbedaan lainnya pada kuah Pallubasa ditambahkan kelapa parut yang telah disangrai sehingga kuahnya menjadi kental dan gurih, aromanya pun karena santan lebih kental dan serbuk kelapa yang menyatu dengan kuah.
Tambahan lain yang membuat Pallubasa lebih spesial adalah dengan ditambahkan-nya telur ayam yang dimasak setengah matang.
Awalnya Pallubasa disantap berpasangan dengan burasa yang berukuran cukup besar, kira-kira berukuran 3-4 kali lipat dengan ukuran burasa sekarang.
Namun saat ini, Pallubasa akan terasa pas jika disajikan dengan nasi putih yang masih panas.
"Jadi coto dan Pallubasa serupa tapi beda, namun rasanya tak terdandingi. Ayo makan Pallubasa anda pasti mau nambah lagi. Coba miki,"katanya.
Begini cara membuat Pallubasa dilansir dari sajian sedap:
Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
400 gram daging gandik, dipotong 1x3x3 cm
2 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
2 butir cengkih
3 cm kayu manis
2 sendok teh garam
1 sendok teh gula pasir
1.000 ml santan dari 1 butir kelapa
100 gram kelapa parut, disangrai
2 sendok makan air asam, dari 2 sendok teh asam dan 2 sendok makan air
3 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu halus:
5 buah cabai merah besar
5 butir bawang merah
2 sendok teh ketumbar bubuk
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh jintan
2 cm lengkuas
1/2 butir pala
Cara membuat:
- Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, serai, cengkih, dan kayumanis hingga harum.
- Masukkan daging. Aduk hingga berubah warna. Tambahkan garam dan gula pasir. Aduk rata.
- Tuang santan dan kelapa sangrai. Masak sambil sesekali diaduk. Kecilkan api. Masak sampai meresap dan mengental. Masukkan air asam. Aduk rata.
Sumber berita: https://sajiansedap.grid.id/read/10740303/pallu-basa?page=all