TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Inflasi di Sulawesi Selatan, Senin (10/6/2019).
Dilansir di laman sulsel.bps.go.id Senin sore, pada Mei 2019, Sulsel mengalami inflasi 0,76 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,28.
Inflasi terjadi di Sulawesi Selatan pada Mei 2019.
Hal itu disebabkan naiknya harga pada lima kelompok pengeluaran yang ditunjukkan pada bahan makanan 2,43 persen.
Bumbu Dapur, Buah, Sayur dan Daging Kerek Inflasi Mei Sulsel di Angka 0,78 persen
Lolos ke DPRD Wajo, Mantan Asisten II Pemkab Rebut Kursi Wakil Ketua?
Juga sandang 1,63 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,59 persen.
Serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,11 persen), serta kelompok kesehatan 0,07 persen.
Sementara, dua kelompok lainnya mengalami deflasi yakni pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,02 persen.
Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,49 persen.
Secara spesifik, untuk kelompok makanan, terlihat andil inflasi tertinggi yakni bumbu dapur di angka 0,173 persen.
Diikuti sayur-sayuran 0,131 persen, Buah-buahan 0,099 persen, daging & hasilnya 0,067.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulsel, Johnson Pasaribu mengatakan, Inflasi pada Mei meskipun mengalami peningkatan, namun masih terkendali.
Juga tetap berada dalam target sasaran inflasi 3,5 persen plus minus 1 persen.
"Peningkatan inflasi terjadi sesuai polanya, dimana adanya peningkatan permintaan pada saat bulan suci Ramadahan," katanya via WhatsApp, Senin malam.
"Meskipun demikian, laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2019) Sulsel sebesar 1,76 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 3,74 persen," katanya.
Dari lima kota IHK di Sulsel, semua kota yakni Bulukumba, Watampone, Palopo, Parepare dan Makassar mengalami inflasi.