“Anak yang sudah didengarkan suara bacaan (terapi) Al-Quran akan jauh lebih tenang dan lebih tahan terhadap stres,” simpulnya.
Tak ubahnya dengan lantunan ayat suci, suara azan nan indah dan lembut pun berpengaruh terhadap emosi seseorang.
Mengaku Mendapat Hidayah
Sejak saat itu, Tio merasa dirinya mendapatkan hidayah Allah SWT. Lalu, diceritakanlah kejadian tersebut kepada teman-teman dekatnya.
“Saya mau ke masjid tapi saya bingung enggak bisa salat. Sampai akhirnya saya bercerita kepada teman-teman dekat saya,” ujarnya.
Dari situlah Tio dengan kesadaran hati tanpa ada paksaan menyatakan diri di dalam hatinya untuk menjadi muslim.
"Ketika mendengar kata Islam dan Muslim yang ada dipikiran saya langsung tergambar: Prof Dr KH Maruf Amin. Ulama yang bijaksana, teladan ummat, dan penuh kasih sayang kepada siapa saja.
"Karena itu, ketika saya bertekad ingin menjadi Muslim, harapan saya bisa di-islamkan oleh Prof Dr KH Maruf Amin. Alhandulillah, doa saya dikabulkan.
"Izinkan selanjutnya saya menjadi murid Abah Kiai," begitu testimoni Tio Nugroho sebelum mengucapkan syahadat sambil menangis haru.
Dipandu Prof Maruf Amin
Prof Dr KH Maruf Amin memimpin langsung proses pengucapakan dua kalimat syahadat.
Setelah itu, KH Maruf Amin menghadiahkan sorbannya, Al-Qur'an, kain sarung, dan sajadah.
"Ketika kita berIslam maka harus sepenuh hati. Islam itu rahmat bagi semua orang. Islam itu selalu menebarkan kebaikan dan kebajikan. Jadi, berislam lah dengan kaffah," kata KH. Ma'ruf Amin.
Baca: Bisa Sebabkan Kanker Serviks, Ini 5 Resiko Jika Malas Ganti Pembalut Saat Haid
Baca: TRIBUNWIKI: Begini Tata Cara Salat Id, Lengkap Dengan Bacaan Hingga Sunnah Rasul
"Hidayah itu mudah diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki. Belajarlah Islam dengan cara yang benar. Islam yang penuh kasih sayang. Insya Allah kelak semua dimudahkan," KH. Ma'ruf Amin memberikan tausiah.
Sebagai penutup, KH. Ma'ruf Amin, memberikan nama depan MUHAMMAD kepada Tio Nugroho.