"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya. Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," kata Jansen.
Menurut Jansen, hal ini sama saja tidak menghargai perjuangan Demokrat yang telah ikut memperjuangkan Prabowo-Sandiaga.
Dia menegaskan, hal ini telah melukai hati para kader. Jansen pun tidak menampik bahwa kejadian ini bisa memengaruhi kondisi koalisi dengan Prabowo-Sandiaga.
"Situasi ini jelas menjadi bahan pertimbangan kami apakah kami masih pantas terus berada di koalisi Prabowo ini atau segera mundur saja dari koalisi ini. Tapi terkait ini biarlah nanti instituai partai yang secara resmi memutuskan ya. Ada ketua umum di situ, sekjen dan majelis tinggi partai," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota BPN Jansen Sitindaon Mau Mundur dari Barisan Prabowo-Sandi karena Sudah Tak Nyaman
Ferdinand Hutahaean Lebih Dulu Tinggalkan Prabowo-Sandi
Satu persatu tokoh politik yang bergabung di koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi hengkang,.
Setelah sebelumnya AHY terlihat mesra dengan sejumlah kepala daerah pendukung Jokowi, kini giliran Ferdinand Hutahaean yang juga angkat kaki dari kubu Prabowo.
Alasannya pun diungkapkan Ferdinand kepada media dikutip dari Tribunnews.com.
Baca: pemilu2019.kpu.go.id - Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, 20 Mei Data Masuk 90.60%
Baca: 5 Fakta Penangkapan Puluhan Terduga Teroris Diprediksi Akan Serang Massa Aksi 22 Mei 2019
Alasannya Ferdinand tidak terima Ani Yudhoyono diserang dimedia sosial, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memilih mundur mendukung Prabowo-Sandiaga.
Pernyataan tersebut ia lontarkan dalam akun twitternya, Minggu (19/5/2019).
Saat dikonfirmasi Ferdinand Hutahaean pun membenarkan tulisannya tersebut
pernyataaan tersebut ia lontarkan karena tidak terima Ani Yudhoyono diserang para pendukung Prabowo-Sandiaga di media sosial.
Ferdinand juga mengaku akan mengusulkan kepada partai untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur. Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu. Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tdak bisa dibiarkan," ujar dia.