Anjing Pelacak
Tim K-9 Polres Malang Kota menggunakan anjing pelacak untuk mengungkap kasus mutilasi wanita 34 tahun di Pasar Besar, Kota Malang, Rabu (15/5/2019).
Sebelum penyisiran, anjing tersebut diberikan bau dari barang bukti yang diduga jejak pelaku.
Pada penyisiran pertama, anjing pelacak mengarah ke kamar mandi sebelah barat parkiran lantai II Pasar Besar.
Di sana, Tim K-9 mulai bergerak dan memeriksa tempat yang diduga pernah disinggahi pelaku.
Kemudian, anjing pelacak yang bernama Zera itu berjalan turun ke lantai dasar dan menuju ke arah Jalan Prof M Yamin, Kota Malang.
Alhasil, aksi dari Zera itu menyedot perhatian masyarakat sekitar dan pengendara kendaraan.
Baca: Ini Identitas Terduga Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang, Telapak Kaki Korban Jadi Petunjuk
Baca: Misteri 3 Pesan di Dinding Diduga Ditulis Pelaku Usai Mutilasi Perempuan Bertato Jadi 10 Bagian
Baca: FAKTA TERBARU & 10 Temuan Polisi Terhadap Mayat Korban Mutilasi di Pasar Besar Kota Malang
Beberapa kali Zera terlihat menjulurkan lidahnya yang menandakan bahwa anjing berjenis kelamin perempuan itu kecapekan.
"Kalau sampai menjulurkan lidah terus, anjing itu capek, dan kurang konsentrasi. Salah satu cara untuk meredamnya ialah dengan dibasuh air bersih," ucap Imam, petugas K-9 Polres Malang Kota.
Seusai dilanjutkan, anjing itu kemudian mengarah ke arah Bioskop Garuda yang terletak di Jalan Laksamana Martadinata.
Beberapa anjing itu menghampiri semak belukar yang membuat petugas Tim K-9 penasaran dengan apa yang ada dibalik semak belukar tersebut.
Hingga akhirnya, petugas K-9 memutuskan untuk mengakhiri perburuan jejak yang diduga pelaku di Jalan Laksamana Martadinata.
"Kemungkinan, orang yang diduga pelaku ini menyebrang melewati jalan besar ini (Laksamana Martadinata)," ujar Imam.
Imam mengatakan, orang yang diduga pelaku ini paham betul dengan area disekitaran TKP.
Hal ini dibuktikan dengan pencarian yang dilakukan oleh anjing pelacak.
"Orang yang diduga pelaku itu berjalan kaki saat pergi ke tempat TKP. Namun, hingga kini kami belum bisa menemukan bukti baru seperti alat untuk membunuh atau yang lain sebagainya," katanya mengimbuh.
Sebelumnya polisi mengungkapkan, di lokasi juga ditemukan kalimat yang tertera pada selembar kertas putih.
Kalimat tersebut tertulis dengan tinta merah.
Selain itu muncul sejumlah nama yang yaitu nama Sugeng, Sujito, Suyitno dan Wahyu.
Nama-nama itu akan dijadikan petunjuk awal polisi untuk menangkap pelaku.
Nama-nama itu tertulis di beberapa bagian.
Nama Sugeng tertulis di telapak kaki sebelah kanan korban mutilasi.
Sedangkan nama Sujito, Suyitno dan Wahyu tertulis di secarik kertas.
Kertas tersebut telah diamankan oleh anggota Polresta Malang.
Selain empat nama itu, petunjuk lain yang ditemukan adalah tato dan bukti tulisan.
Mulai dari nama Gereja Comboran yang tertulis di telapak kaki kiri korban.
Kemudian ada tulisan Muharto Gang V di sebuah kertas yang telah diamankan.
"Jadi tim kami sudah terjun ke tempat-tempat yang telah tertulis dari hasil barang bukti pada saat olah TKP. Kami juga telah mencari beberapa nama orang yang juga tertulis baik di tubuh korban dan kertas," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, Rabu.
Rabu siang, polisi berjaga-jaga di parkiran lantai II Matahari Pasar Besar.
Mereka menunggu tim dari Polda Jatim dan Tim K-9 dari Polres Malang Kota.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, hingga kini pihaknya terus menyelidiki pelaku di balik kasus mutilasi ini.
"Kami masih menunggu tim dari Polda Jatim yang nanti akan membantu kami dalam pengembangan kasus ini," ucapnya.
Asfuri juga telah memeriksa enam saksi terkait kasus mutilasi.
Dua dari pedagang pasar besar, tiga orang dari pengawas dan security dan satu lagi dari masyarakat yang kehilangan keluarganya.
"Kami telah memeriksa enam saksi, lima di antara saksi tidak mengarah ke terduga pelaku ataupun korban. Begitu juga dengan keluarga yang melapor ke Polresta pada Selasa (15/4/2019) malam," ujarnya.
Dengan bantuan anjing pelacak, tim K-9 hilir mudik di sekitar lokasi TKP.
Bahkan, anjing pelacak sampai berjalan hingga radius 50 meter dari TKP guna mencari jejak dari pelaku.
"Kami berharap dengan adanya anjing pelacak ini ada bukti temuan baru. Karena alat yang digunakan untuk membunuh korban hingga kini juga belum kami dapatkan," ujarnya.
Mayat korban mutilasi ditemukan di eks gedung Matahari Department Store Pasar Besar hari ini sekitar pukul 13.30 WIB.
Tubuh korban mutilasi itu dipotong menjadi enam bagian dan ditemukan secara terpisah.
Eks gedung Matahari Department Store telah lama tidak ditempati sejak Pasar Besar terbakar dua tahun lalu.
Menurut kesaksian Trisno Harianto, pedagang di Pasar Besar mengatakan, penemuan mayat mutilasi itu bermula saat dirinya mencium bau busuk.
"Bau busuk itu menyengat dari bawah, karena penasaran kami dengan pedagang sepakat untuk naik ke atas," ujarnya.
Potongan tubuh mayat korban mutilasi ditemukan berpencar di tiga titik berbeda.
Potongan kedua kaki ditemukan di tangga sisi timur bersama potongan tangan.
Sementara kepala dan tubuh korban masing-masing ditemukan di tangga bagian tengah dan kamar mandi.
Potongan mayat manusia ini pertama kali ditemukan oleh Samsul Arifin, seorang pedagang bunga.
Ia mengaku mencium bau yang tidak sedap saat membuka kios dagangannya pada pagi hari.
Dia mengatakan, sebenarnya, bau tak sedap itu sudah diciumnya selama tiga hari.
Namun, dia sama sekali tak menggubrisnya.
Karena penasaran aroma busuk tak kunjung hilang, dia dan kakaknya berinisiatif mencari sumber bau dan berniat menyingkirkannya. Semula, dia mengira aroma itu berasal dari bangkai hewan.(*)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Inilah Sketsa Wajah Wanita 34 Tahun Korban Mutilasi di Malang, Polisi Minta Bantu Sebarkan dan Kompas.com dengan judul "Terduga Pelaku Mutilasi Tubuh Wanita di Malang Ditangkap".