Rumah Menteri PUPR Digusur untuk Proyek Jalan Tol, Mahfud MD Ungkap Sifat Asli Basuki Hadimuljono
TRIBUN-TIMUR.COM - Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan segera digusur.
Diketahui, rumahnya digusur untuk keperluan pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Tol Becakayu.
Hal itu juga diungkapkan oleh Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Melalui kicauannya, Mahfud MD menuliskan bahwa Menteri PUPR yang biasa membuat jalan tol harus menggusur rumah pribadinya sendiri, Rabu (15/5/2019).
Mahfud lalu menyinggung adanya pejabat yang berencana untuk membelokkan jalan tol agar rumahnya tak ikut tergusur oleh proyek jalan tol.
Baca: Seminggu Opick Simpan Rambut Nabi Muhammad SAW, inilah yang Dirasakan Sang Istri Bebi Silvana
Sembari mengunggah foto bersama Basuki Hadimuljono dan keluarga, Mahfud juga bercerita soal kepribadian Basuki.
Mahfud mengaku mengenal Basuki sebagai orang yang hidup sederhana dan rajin beribadah.
"Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono di Bekasi akan digusur utk proyek jalan tol.
Pd-hal dialah yg menjadi pimpinan pembuatan jalan.
Dulu diberitakan ada pejabat daerah yg membelokkan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya.
Hormat utk Pak Basuki.
Saat berbuka bersama di rumdin Men-PUPR kmrn sore sy dpt cerita dari teman2-nya betapa sederhananya gaya hidup Pak Basuki.
Sejak mhs dulu, trmasuk saat studi di USA, ibadahnya kenceng, termasuk rajin salat tajajjud utk selalu bermunajat kpd Allah.
Dia adl pejabat yg rendah hati," tulis Mahfud MD.
Baca: Detik-detik Sebelum Meninggal, Andrew Minta Tolong Lewat Video Call WhatsApp (WA), Cek Kronologinya
Pernyataan Mahfud MD soal rumah pribadi Basuki Hadimuljono yang digusur, Rabu (15/5/2019) (Capture Twitter @mohmahfudmd)
Dilansir oleh Tribunnews, rumah pribadi Basuki berada di Komplek Pengairan Rawa Semut, Bekasi Timur.
Sementara Tol Becakayu membentang antara Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
Proyek tol ini sebelumnya sempat berhenti akibat krisis ekonomi dan rampung di tahun 2010.
Namun hingga kini pengerjaannya berada di seksi 2A yakni dari Caman hingga Simpang BCP, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Dilansir situs KemenPUPR, tol ini memilki panjang 21,042 KM.
Baca: Video Istri Mantan Danjen Kopassus Sidak ke Gudang KPU jadi Bukti Prabowo-Sandi Dicurangi,Cek Disini
Tak hanya melintas di rumah pribadi dari Menteri PUPR, tol ini juga rencananya akan melintasi Islamic Centre, Bekasi.
Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan mencari solusi soal jalan tol yang melintas itu.
Karena sejumlah warga menolak Islamic Centre digusur untuk Tol Becakayu.
"Kalau ada case di Becakayu kami akan dalami, kalau ada Islamic Centre kegeser itu enggak benar ya. Kami harus cari jalan keluar agar hal-hal tersebut tidak terjadi," kata Budi saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Barkah, Kota Bekasi, Jumat (1/3/2019).
Baca: Inilah 3 Kategori Makar Menurut Mahfud MD, Apakah Eggi Sudjana dan Pengancam Jokowi Termasuk?
Musala Bersejaraj Juga Digusur
Rupanya, tak hanya rumah Menteri PUPR yang akan digusur, sejumlah bangunan warga hingga musala juga akan digusur untuk proyek tol ini.
Seperti Musala Miftahul Jannah yang berada di RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara akan digusur demi pembangunan Tol Becakayu.
Ustaz Arafat (37) mengatakan Musala yang berdiri tahun sekitar 1980-an memiliki arti khusus karena merupakan Musala pertama yang didirikan warga RW 02.
"Musala ini dibangun secara swadaya warga, pembangunannya bertahap. Mulai ditingkat ini pertengahan tahun 1980-an karena setelah pembangunan Jalan Basuki Rachmat posisinya tenggelam," kata Arafat yang bertugas sebagai pengurus Musala Miftahul Jannah di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5/2019).
Meski tak tahu pasti kapan pengembang Tol Becakayu menggusur Musala dan permukiman warga di RT 08 hingga RT 12, penggusuran diperkirakan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Bagi pemuda RW 02, setelah 25 tahun berlangsung, Ramadan tahun ini merupakan waktu terakhir mereka menunaikan Tarawih di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
"Perasaan kita sedih, tempat kelahiran kita di sini. Musala ini punya banyak kenangan buat warga. Tahun ini juga terakhir buat yang salat Tarawih di JPO dan pinggir jalan," ujarnya.
Menurutnya pengembang Tol Becakayu kini dalam tahap menakar berapa nilai bangunan warga yang terdampak, bangunan Musala Miftahul Jannah sendiri ditaksir sekitar Rp 900 juta.
Meski kehilangan Musala Miftahul Jannah, warga RW 02 Cipinang Besar Utara masih memiliki Musala Al Arif dan Masjid At Taqwa tempat mereka menunaikan ibadah Salat Jumat.
"RW 02 termasuk padat penduduk, ada 12 RT di sini. Rata-rata satu penduduk di setiap RT-nya sekitar 100 Kepala Keluarga. Warga yang kena gusur pindahnya tersebar, ada yang ke Depok," tuturnya.
Arafat menyebut warga dan pengembang Tol Becakayu sepakat bahwa lokasi untuk Musala Miftahul Jannah yang baru ditentukan warga agar masih berada di wilayah Kecamatan Jatinegara.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika/TribunJakarta/Bima Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rumah Pribadi Menteri PUPR Digusur untuk Proyek Tol, Mahfud MD Singgung Pejabat yang Belokkan Tol, https://wow.tribunnews.com/2019/05/15/rumah-pribadi-menteri-pupr-digusur-untuk-proyek-tol-mahfud-md-singgung-pejabat-yang-belokkan-tol?page=all.