"Sebenarnya sampai terakhir pun berhasil, hanya dampak setelah operasi yang berbeda," ucapnya.
Baca: Pangkoopsau II Pimpin Sertijab Danlanud Samratulangi
Baca: Saat Masuk Imsak, Umat Islam Dilarang Makan dan Minum Sama Sekali?
Baca: Tokoh Agama di Luwu Utara Serukan Tolak People Power
Untuk diketahui, kasus ini bermula ketika foto lebam wajah Ratna Sarumpaet beredar luas di media sosial.
Kepada beberapa pihak, Ratna mengaku jadi korban pemukulan orang tidak dikenal di Bandung, Jawa Barat.
Belakangan, Ratna mengklarifikasi bahwa berita penganiayaan terhadap dirinya adalah bohong.
Muka lebamnya bukan disebabkan penganiayaan, melainkan karena operasi plastik.
Ratna didakwa dengan Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana.
Jaksa juga mendakwa Ratna dengan Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45 A Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Prabowo Minta Maaf Ikut Sebar Kebohongan Ratna Sarumpaet
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf secara terbuka akibat turut andil dalam menyebarluaskan kabar bohong soal penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
"Saya di sini, atas nama pribadi dan sebagai pimpinan daripada tim kami, saya minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," ujar Prabowo dalam jumpa pers di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2019) lalu
Dalam jumpa pers tersebut, Prabowo didampingi pasangannya dalam pilpres 2019, Cawapres Sandiaga Uno, Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga mengusung dirinya Amien Rais, serta sejumlah anggota tim pemenangannya.
Prabowo mengaku ia semula mempercayai Ratna karena aktivis berusia 70 itu mengabarkan langsung kepada dirinya dan timnya.
"Ibu Ratna Sarumpaet mengaku pada kami dianiaya, dan kami lihat sendiri foto mukanya bengkak seperti itu apa adanya. Akibat itu kami sangat terusik, sangat kawatir, dan oleh karena itu kami mengadakan jumpa pers tadi malam," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Ratna menggelar jumpa pers di kediamannya, Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam jumpa pers tersebut Ratna mengaku dirinya telah melakukan kebohongan soal penganiayaan yang dialami di bandara di Bandung.