Spirit Ramadan

Karena Nafsu Manusia Bisa Lebih Jahat dari Iblis dan Lebih Buas dari Binatang

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Kaswad Sartono

Dalam dinamika dan hiruk-pikuknya politik itu, tensi nafsu politik meninggi, tensi akal yang berpotensi “akal-mengakali" meningkat, tensi penyalahgunaan identitas keagamaan guna mempengaruhi pikiran dan keyakinan politik rakyat juga ikut meninggi dan melangit.

Oleh karena itu, hadirnya Ramadan yang didalamnya diwajibkan ibadah puasa “al-shiyam" yang bermakna pengendalian, baik pengendalian hati, pikiran, penglihatan, pendengaran, tangan, kakidan anggota badan lainnya.

Walhasil, orang yang mampu dan istiqomah dalam pengendalian diri dari berbagai godaan dan pengaruh nafsu dan pragmatisme,itulah yang digambarkan oleh Islam sebagai insan dan sumber daya manusia yang terbaik. Jadilah ni’mal ‘abdu di tengah tensi politik!(*)

Berita Terkini