Terungkap Arti 'A' Dilingkari Dipakai Massa Berbaju Hitam saat Hari Buruh, Ternyata Tak Sembarangan

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok massa berbaju hitam saat melakukan unjuk rasa memperingati Hari Buruh di Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019).

Anarkisme Pergerakan Buruh

Dikutip dari buku 'Political Theorists in Context' karya Stuart Issacs dan Chris Sparks, anarcho-syndicalism atau anarko-sindikalisme adalah cabang dari anarkisme yang berkonsentrasi pada pergerakan buruh.

Anarko-sindikalisme meyakini bahwa hanya penghapusan sistem upah dan pembentukan manajemen industri yang mandiri dapat membebaskan para pekerja.

Sementara itu, seperti dikutip dari 'Anarcho-syndicalism in the 20th Century' karya V Damier, gerakan ini bangkit dalam dekade pertama abad ke-20. Gerakan ini menyebar ke berbagai negara di belahan dunia, dari Spanyol, Rusia, Prancis, Jepang, Argentina, Swedia, Italia, China, Portugal, hingga Jerman.

Pada 1922, International Workers Association (IWA) dibentuk sebagai federasi internasional untuk serikat buruh anarko-sindikalisme. Organisasi ini mengusung bendera berwarna merah dan hitam.

Di situs resminya, IWA sendiri membuat seruan saat May Day 2019 kepada para pekerja. IWA menyatakan tujuannya agar para buruh mendapatkan kendali atas hidupnya.

Tokoh Anarko

Dikutip dari Franz Magnis Suseno dalam buku berjudul Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, bendera hitam dan huruf A identik dengan kelompok anarki.

Mikhail Bakunin merupakan tokoh utama dari gerakan anarki yang terjadi pada 1814-1876.

Ia terlahir sebagai bangsawan Rusia yang sebagian besar hidupnya tinggal di Eropa Barat.

Selama hidupnya, Bakunin ikut serta dalam berbagai pemberontakan di Eropa dan memimpin kelompok anarkis dalam Internasional I dan sering terlibat pertengkaran hebat dengan Karl Marx, tokoh ajaran Marxisme.

Sejak Bakunin, anarki kerap disamakan dengan tindakan kekerasan.

Dalam pandangan politiknya, anarki menolak segala bentuk negara dalam arti lembaga pusat masyarakat dengan wewenang dan kemampuan untuk memaksakan ketaatan masyarakat pada aturan.

Di buku tersebut tertulis cita-cita anarkisme, yakni anarkhia, sebuah keadaan tanpa kekuasaan pemaksa.

Awalnya anarki identik dengan bendera hitam.

Halaman
1234

Berita Terkini