Waspada Fenomena MJO di Sulsel, Curah Hujan Tidak Stabil

Penulis: Hasan Basri
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Sub Bidang Pelayanan BMKG IV Makassar Siswanto, di kantor BMKG IV Kota Makassar.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan deras masih akan turun hingga beberapa hari terakhir.

Menurut Kepala Sub Dit Pelayanan Jasa BMKG Sulawesi Selatan, Siswanto ini terjadi karena kondisi iklim di Sullsel bagian Barat pada fase periode musim kemarau, sehingga mengakibatkan curah hujan yang terjadi daerah ini kurang stabil dan bervariatif.

Baca: Longsor di Tallunglipu Toraja Utara Akibatkan Tongkonan, Rumah dan Lumbung Ambruk

Baca: FOTO FOTO Banjir Kota Enrekang Setelah Diguyur Hujan Tiga Hari

"Ini akibat pengaruh MJO Maddien Julian Ossilation yaitu gangguan gelombang atmosfir," kata Siswanto kepada Tribun, Senin (29/04/2019).

Gelombang atmosfir tersebut bergerak dari barat ke timur sepanjang ekuator dengan lebar 5 LU - 5 LS .

MJO sangat berdampak pada gangguan gelombang yang memicu curah hujan tidak stabil.

MJO juga menghasilkan fluktuasi intra musiman yang berefek pada variasi cuaca di Sullsel dan daerah tropis lainnya di Indonesia.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfir yg terjadi saat ini, kondisi MJO pada posisi kuadran 3 yang  berpengaruh terhada curah hujan yang terjadi di wilayah Ekuator.

"Kondisi pergerakan awan di Sulsel melemah walaupun masih berpeluang hujan yang terjadi di Sulsell yang bervariatif," tuturnya.

Namun Siswanto mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi dan kewaspadaan tetap harus dilakukan.

MJO adalah salah satu faktor yg berpotensi menyebabkan banjir di beberapa wilayah kab/kota Sulsel.

Daerah yang perlu diwaspadai rawan banjir, seperti Enrekang, Toraja, Toraja Utara, Wajo, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. 

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Tags:

Berita Terkini