TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto dan Syamsu Rizal MI akan melepas jabatan mereka per tanggal 8 Mei 2019.
Keduanya akan meninggalkan kursi kosong karena tak adanya wali kota terpilih pada Pilwali lalu.
Untuk itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah akan menunjuk seorang pejabat eselon II untuk menjadi Penjabat Wali Kota Makassar selama kurang lebih 20 bulan ke depan.
Baca: Enam TPS di Palopo Pemungutan Suara Ulang
Baca: Diduga Konsumsi Narkoba, Oknum PNS dan Honorer di Jeneponto Ditangkap Polisi
Baca: Ketua Bawaslu Bantaeng Juga Jatuh Sakit Karena Kelelahan
Saat ini, dari belasan pejabat eselon II lingkup Pemprov Sulsel, tiga orang di antaranya telah terjaring melalui seleksi jabatan dan menjadi kandidat kuat pengganti Danny Pomanto.
Ketiga pejabat tersebut yakni, Kepala Balitbangda Sulsel Iqbal Suhaeb, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulkaf S Latief, dan Plt Kepala Bapenda Sulsel Denny Irawan.
Nama ketiganya telah dikirim ke Kemendagri untuk dipilih satu orang sebagai Pj Wali Kota Makassar.
Ketiganya juga telah memaparkan rencana dan program yang akan dilakukan di hadapan Nurdin Abdullah, jika kelak dipilih menjadi Pj Wali Kota. Kini, keputusan pemimpin Kota Makassar berada di tangan Gubernur Sulsel.
Seperti apa persiapan para calon, berikut wawancara wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam dengan salah satu kandidat, Iqbal Suhaeb.
1. Nama anda masuk dalam daftar 3 calon Penjabat Wali Kota Makassar yang diusulkan Gubernur Sulsel ke Kemendagri. Bagaimana perasaan Anda?
-Pertama saya kaget, tapi kedua harus siap mengemban amanah dan perintah jika memang dipercaya, karena itu adalah perintah tugas. Yah kita siap saja sambil menunggu petunjuk dari Pak Gubernur.
2. Apakah anda optimis mampu menjadi Pj Wali Kota.
-Begini, awalnya kami disuruh buat makalah sebaik mungkin, sesuai kemampuan kita. Rasa-rasanya kalau kita membuat makalah terus asal jadi, pimpinan akan menilai cuma segitu kemampuan kita. Jadi tentu saya buat makalah terbaik, itu juga bentuk optimis saya.
Saya bikin komprehensif, mulai dari hal tentang Makassar, apa peluang dan di mana masalahnya dan apa yang jadi fokus program prioritas yang saya akan kerjakan kalau terpilih.
3. Apa sebenarnya alasan Anda melamar sebagai calon penjabat Wali Kota Makassar, apa memang berniat ke sana?
-Pertama, sebagai PNS, pangkat saya sudah sangat senior, saya IV D, artinya cuma satu orang yang lebih tinggi, hanya sekda saja. Selain itu, dari segi eselon 2, saya sudah empat kali mengepalai unit kerja, antara lain Satpol PP, dan terakhir ini Balitbangda. Saya juga dua kali kepala biro, Kerja Sama dan Humas. Jadi secara pengalaman kerja sudah cukup.
Selain itu, di eselon 3, enam SKPD susah saya tempati. Jadi dari segi Tour of Duty, saya merasa sudah cukup bisa. Lama kerja saya juga sudah sekitar 30 tahun.
4. Bagaimana dukungan keluarga atau apa reaksi istri dan anak-anak Anda saat tahu nama anda masuk daftar 3 calon penjabat Wali Kota Makassar?