PSM Makassar

Laga Match Keempat Piala AFC dan Pemilu Bersamaan, Pemain PSM Kecewa Tak Bisa Salurkan Suara

Penulis: Alfian
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain PSM Merayakan Gol ke Gawang Lao toyota

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemain PSM Makassar kemungkinan besar Golput atau tak bisa menyalurkan hak suaranya di Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Hal ini terjadi lantaran PSM Makassar memiliki jadwal pertandingan penyisihan Grup yang berbenturan dengan jadwal Pilpres.

Padahal PSM telah mengajukan perubahan jadwal agar bisa menyalurkan suaranya di Pesta Demokrasi lima tahunan itu.

Baca: Jadwal AFC Cup 2019 - PSM Makassar Belum Tentukan Pengganti Aaron dan Zulham! 2 Nama Ini Prioritas?

Baca: 17 April, Pemain PSM Terancam Tak Nyoblos di Pilpres dan Pileg! Ada Opsi Milih 3 Hari Sebelum Pemilu

Baca: Bursa Transfer Liga 1 - Persija Tunggu Hasil Sidang Simic, Mantan Striker PSM Terancam. Klub Lain?

Di laga keempat PSM menghadapi Kaya Iloilo FC (Filipina), bertepatan dengan tanggal pencoblosan yakni, 17 April 2019 mendatang.

Widya Syadzwina selaku Sekretaris PSM menuturkan bahwa sempat mengajukan perubahan jadwal.

Seperti halnya yang dilakukan Persija Jakarta.

"Kalau Persija di match keempatnya tanggal 16 itu yang berganti jadwal karena Persija bermain di kandang, sementara kita (PSM) harus bermain tandang di Filipina," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa AFC sempat memberikan tawaran untuk memajukan jadwal di laga keempat tersebut dari 17 April ke tanggal 23 atau 24 April.

"Tetapi kami dari manajemen juga memperhitungkan persiapan tim, kalau dimajukan tanggal 23 atau 24 April, tim kemungkinan akan kecapean karena di tanggal 30 April kita harus main lagi di Indonesia lawan Home United, waktu istirahat sangat minim," tambahnya.

Setelah kepastian tak adanya perubahan jadwal, manajemen PSM pun berusaha agar para pemain dan official tetap bisa mencoblos nantinya.

Beberapa asumsi awal yang bisa dilakukan semisal melakukan pencoblosan di Kedutaan Besar (Kedubes) Filipina, layaknya warga Indonesia yang berdomisili di negara itu.

Tetapi nampaknya hal itu juga bakal sulit terwujud.

Wina menerangkan bahwa Kaya Iloilo FC memilih menjamu PSM di Panaad stadium, yang terlekat di Kota Bacolod.

"Masalahnya adalah kita tidak bermain di Manila, karena setahu saya satu-satunya stadion yang terverifikasi di Filipina itu adalah Panaad stadium yang terletak di Kota Bacolod, sementara lokasi Bacolod ini berbeda pulau dengan Manila, kita transit di Manila baru menyeberang kapal ke Bacolod baru kan Kedubes itu ada di Manila," terangnya.

Meski begitu Wina menambahkan bahwa manajemen PSM tetap terus berkoordinasi dengan PSSI dan AFC terkait dengan situasi ini agar para pemain dan official PSM tetap bisa menyalurkan hak suaranya.

Halaman
12

Berita Terkini