Didemo Mahasiswa Hipermata, Begini Tanggapan Sekda dan Kadis BPKD Takalar

Penulis: Muh Syahrul Padli
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi Hipermata di depan gedung kantor Bupati Takalar, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Senin (1/4/2019) sore.

TRIBUNTAKALAR.COM, PATTALLASSANG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam komisariat sejajaran Himpunan Mahasiswa Pelajar Takalar (HIPERMATA) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Takalar, Kecamatan Pattallassang, Takalar, Senin (1/4/2019) siang.

Demonstran menuntut kejelasan proses pembangunan Asrama Putra Empat HIPERMATA yang terletak di Jalan Asal Mula Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan perbaikan Asrama Putra Satu HIPERMATA yang terletak di Jalan Baji Ateka Makassar.

Demonstran juga meminta agar Sekretaris Daerah, Drs H Arsyad MM menemui langsung peserta aksi.

Awalnya Sekretaris Daerah (Sekda) hanya ingin menemui sepuluh perwakilan aksi. Namun, puluhan peserta aksi sepakat menolak jika hanya sepuluh orang yang dapat menemui Sekda. 

"Kami semua mau menemui langsung pak Sekda atau Bupati Takalar. Kami tidak mau sepuluh perwakilan. Kami satu tubuh. Seharusnya kami semua bisa menemui langsung beliau," kata Jenderal Lapangan Muhammad Firwansyah.

"Sepuluh tahun kami menunggu asrama yang layak. Tapi sampai sekarang belum juga ada kejelasan. Kami minta penjelasan langsung dari Sekda atau pak Bupati Takalar. Jika Sekda atau Bupati Takalar tidak mau menemui kami, maka kami menganggap pemerintah tidak solutif dan mengabaikan kami para mahasiswa yang notabenenya putra asli Takalar sendiri," tambah Firwansyah.

Setelah menunggu hingga pukul 14.00 WITA, Sekretaris Daerah Drs H Arsyad akhirnya menemui seluruh peserta aksi di depan pintu masuk Kantor Bupati Takalar.

Drs H Arsyad berjanji akan segera memproses tuntutan demonstran sesuai regulasi yang berlaku. 

"Kami di pemerintahan diatur regulasi dan aturan. Tentu kami tak bisa melakukan tindakan instan. Setiap uang pemerintah daerah yang dikeluarkan mesti dipertanggungjawabkan. Tapi kami akan tinjau dulu apakah memang Asrama Putra Empat HIPERMATA masuk aset daerah atau tidak," kata Drs H Arsyad di hadapan puluhan peserta aksi.

Ucapan Sekda langsung ditanggapi salah satu peserta demonstrasi.

"Begini pak Sekda. Kalau memang Asrama Putra Empat HIPERMATA bukan aset Pemda, kenapa di tahun-tahun sebelumnya dikeluarkan anggaran hingga tiga kali? Logikanya bagaimana?" kata salah seorang demonstran.

Jenderal Lapangan Muhammad Firwansyah dan Penanggungjawab Aksi Subair kemudian meminta perwakilan dari bagian aset untuk berbicara.

Kepala Dinas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), H Basri Sijaya yang mendampingi Sekda juga ikut menanggapi.

"Apa yang disampaikan Pak Sekda betul. Dengan regulasi yang semakin ketat, pengucuran dana tak bisa instan. Olehnya itu, kami mau benahi aset dulu. Berikan kami waktu. Saya ini baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Dinas BPKD. Jika Asrama Empat HIPERMATA adalah aset Pemda, kami akan lakukan tindakan segera sesuai regulasi yang berlaku," kata H Basri Sijaya.

"Kami akan meninjau langsung Asrama Putra Satu HIPERMATA di Jalan Baji Ateka Kota Makassar dan Asrama Putra Empat di Jalan Asal Mula Tamalanrea Makassar. Tidak mungkin kami biarkan anak-anakku sekalian tinggal di asrama yang tak layak. Kalian ini aset bangsa yang sebenarnya. Kalian yang akan melanjutkan tonggak kepemimpinan di Takalar kelak. Tapi perlu dimengerti kami diikat aturan dan regulasi," tutup H Basri Sijaya. 

Halaman
12

Berita Terkini