Kisah-kisah Miris Warnai Pelaksanaan UNBK 2019 Siswa SMA Hari ini, Ada yang Harus Nginap di Sekolah

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI-Kisah-kisah Miris Warnai Pelaksanaan UNBK 2019 Siswa SMA Hari ini, Ada yang Harus Nginap di Sekolah

"Pada dasarnya PLN mendukung pelaksanaan UNBK, namun PLN tetap menyarankan sekolah menyediakan genset," ujar Soro.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Dinas pendidikan Menengah Kabupaten Mimika, Laurensius Lasol mengatakan, jumlah peserta UNBK dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) tingkat SMA sederajat sebanyak 1.201 siswa, yang tersebar di 19 sekolah.

Adapun jumlah sekolah yang melaksankan UNBK sebanyak 12 sekolah, dan 7 sekolah masih melaksanakan UNKP.

Untuk tahun 2020 semua sekolah wajib melaksanakan UNBK, sehingga sekolah yang masih melaksanakan UNKP harus mempersiapkan sarana dan prasarana UNBK.

"Bila, di tahun 2020 masih ada sekolah yang melaksanakan UNKP, maka sekolah tersebut wajib bergabung dengan sekolah lain," kata Laurensius.

Sebelumnya, Manajer UP3 PLN Timika Hotman Ambarita mengatakan, pemadaman bergilir yang terjadi dikarenakan adanya devisit daya.

Sebab, untuk mengaliri listrik seluruh Kota Timika membutuhkan daya sebesar 26,6 megawatt. Sedangkan kemampuan mesin disel saat ini hanya 22,3 megawatt.

Hal ini dikarenakan sebagian mesin disiel milik PLN dan pihak swasta yang disewa PLN mengalami kerusakan.

"Kita alami devisit daya sekitar 4 sampai 5 megawatt. Hal ini yang menyebabkan pemadaman bergilir terjadi," kata Hotman, kepada wartawan, pada Kamis (28/3/2018).

Meski demikan, Hotman mengatakan pihaknya kini terus berupaya untuk mengatasi hal ini dan mendatangkan mesin disel baru yang saat ini dalam perjalanan menuju Timika. Sehingga diharapkan akhir Bulan April mendatang tidak lagi terjadi pemadaman listrik.

"Kami berharap dan berdoa semoga masalah ini bisa selesai di akhir April mendatang," pungkas Hotman.

3. Jarak Jauh, Siswa Menginap di Sekolah

Siswa Menginap di Sekolah demi Ikut UNBK ()

Sebanyak 23 siswa SMA di Ciamis, Jawa Barat, terpaksa menginap di ruang kelas demi menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Senin (1/4/2019).

Sebab, jarak dari rumah ke lokasi ujian sangat jauh, yakni menempuh sekitar 2 jam. Jauhnya jarak yang ditempuh siswa karena lokasi ujian mereka digabung.

Ada tiga sekolah yang sama melaksanakan UNBK, yakni SMA Informatika sebagai sekolah induk, dan SMA Riyadul Hidayah Al Munawaroh, serta SMA Terpadu Cikanyere. Ujian siswa tiga sekolah itu digelar di SMK Informatika.

Halaman
1234

Berita Terkini