TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah merilis Statistik Pendidikan Tinggi di Indonesia pada tahun 2018.
Statistik tersebut berisi fakta-fakta kelembagaan pendidikan tinggi sepanjang 2018.
Salah satu data yang dipaparkan dalam statistik itu, yakni jumlah mahasiswa putus kuliah, berdasarkan kelompok bidang studi.
Dalam data tersebut, angka putus kuliah tertinggi ditempati mahasiswa kelompok bidang studi teknik, yakni 4,66 persen dari total mahasiswa di Indonesia.
Selain itu, presentase mahasiswa putus kuliah didominasi laki-laki, yakni 149.183 mahasiswa atau 60,77 persen.
Sedangkan mahasiswa perempuan yang putus kuliah tahun 2018, sebanyak 96.311 mahasiswa atau 39,23 persen.
Dosen Departemen Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas), Suharman Hamzah PhD turut menanggapi statistik pendidikan tinggi tahun 2018 tersebut.
Berikut ulasannya :
Melihat rasio putus kuliah mahasiswa teknik yang mencapai 4,66 persen, memang mahasiswa teknik itu biasanya mendominasi jumlah mahasiswa baru di setiap perguruan tinggi.
Di Unhas sendiri, dari sekitar lima ribu mahasiswa baru, memang didominasi mahasiswa teknik yang mencapai seribu orang lebih.
Direktur Komunikasi Unhas itu menambahkan, di Fakultas Teknik memang terdapat beberapa mata kuliah yang bisa saja dianggap berat, bagi mahasiswa yang tidak tahan mental, serta tidak bisa beradaptasi.
Mahasiswa baru misalnya, jika mereka tidak bisa beradaptasi dengan mata kuliah seperti matematika, fisika, dan mata kuliah lainnya, biasanya akan kewalahan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan akan mundur di tengah jalan, dan putus kuliah.
Dosen yang juga dipercaya sebagai Sekretaris Rektor Unhas itu menambahkan, mahasiswa teknik umumnya putus kuliah karena evaluasi akademik empat semester dan masa tujuh tahun perkuliahan.
Selain itu, mahasiswa teknik biasanya putus kuliah karena memilih bekerja, ketimbang menyelesaikan studinya.
Sementara itu, terkait angka putus kuliah yang didominasi mahasiswa laki-laki, Suharman menyebut bisa karena persoalan pergaulan.
Mahasiswa laki-laki juga kerap menjadi tulang punggung keluarganya, sehingga terpaksa putus kuliah.
Sedangkan mahasiswa perempuan biasanya lebih tekun, dan lebih rajin mengikuti perkuliahan.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi