TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu perusahaan efek sekaligus anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) menambah galeri investasinya di Kota Makassar, Kamis (28/3/2019).
Kali ini, RELI secara resmi membuka dua galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di Makassar, yakni di Balaikota Makassar Jl Ahmad Yani, dan Kantor PD Pasar Makassar Raya, Jl Kerung-kerung.
Galeri Investasi BEI adalah sarana untuk memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada masyarakat.
Galeri Investasi BEI menyediakan semua publikasi dan bahan cetakan mengenai pasar modal yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia termasuk peraturan dan Undang-Undang Pasar Modal.
Informasi dan data yang ada di Galeri Investasi BEI dapat digunakan oleh masyarakat untuk tujuan akademik, bukan untuk tujuan komersial dalam hal transaksi jual dan beli saham.
Presiden Direktur RELI, Sriwidjaja memaparkan dua galeri yang dibuka di Makassar ini menggenapkan jumlah 24 Galeri Investasi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Sebelumnya, ada 21 Galeri Investasi yang dibuka di perguruan tinggi, dan tiga di pasar.
"Untuk sasaran pasar, ini bukan yang pertama kami buka, sebelumnya sudah ada di Tasikmalaya, Palembang, dan ketiga di Makassar. Ini adalah tantangan bagi kami bagaimana mengedukasi masyarakat di lingkup pasar tentang investasi," ungkap Sriwidjaja.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK RI Tirta Segara yang turut hadir dalam peresmian mengatakan, Galeri Investasi BEI adalah komputer real time yang mengikuti perkembangan bursa di Jakarta.
"Itu gak hanya sebagai alat belajar atau pengamatan, itu bisa jadi platform. Galeri Investasi bisa digunakan untuk belajar mengamati perkembangam pasar saham di bursa secara live, itu bukan simulasi," terangnya.
Menurut Tirta, Galeri Investasi BEI bisa digunakan untuk langsung trading, jadi belajar bukan hanya teori, tapi langsung praktek bagaimana investasi saham.
"Nah dari sana juga bisa tahu risikonya bahwa harga saat itu bisa naik turun. Jadi kalau beli pas harga rendah, jual saat tinggi. Terus risikonya apa, kewajiban kita sebagai pemilik saham apa, jadi jangan hanya tahu manfaatnya," kata dia. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: