TRIBUN-TIMUR.COM - Program Talkshow ILC TV One Selasa (27/3/2019) tadi malam mengangkat tema "Tepatkah Hoax Dibasmi UU Anti Terorisme?".
ILC TV One tadi malam menghadirkan banyak narasumber.
Prof Karim Suryadi, Irman Putra Sidin, Fahri Hamzah, Jubir Capres 01 Arya Sinulingga hingga Chudry Sitompul.
Pakar manajemen Rhenald Kasali, Andre Rosiade (Jubir Prabowo-Sandi), Stah Ahli Menkopolhukam RI Sri Yunanto, dan pengamat
Andi Hamzah juga hadir.
Baca: Kalimat yang Bikin Wahyu Jayadi Emosi Lalu Cekik Sitti Zulaeha? Ini Penjelasan Karumkit Bhayangkara
Baca: Promo Ultah BreadTalk - Semua Roti Seharga Rp 7.500, Slice Cake Mulai Rp 15 Ribu, Terakhir Hari Ini
Baca: Jangan Bully Foto Inul Daratista & Jokowi, Inilah Akibat Akan Diterima Tukang Bully dari Ratu Ngebor
ILC TV One tadi malam dibuka lewat wawancara khusus TVOne dengan Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
Wiranto tidak dihadirkan dalam ILC episode kali ini.
Tidak seperti edisi-edisi sebelumnya, nama-nama narasumber yang hadir tidak disebutkan di awal sebelum diskusi mulai.
Awalnya, belum terlihat ada tanda-tanda Rocky Gerung hadir dalam ILC kali ini.
Namun, saat diskusi sudah berjalan dan tiba giliran narasumber kedua Staf Ahli Menko Polhukam Dr. Sri Yunanto menyampaikan pemaparan.
Rocky Gerung hadir dan langsung menyalami para narasumber lain dan duduk.
Selama sesi ILC TV One, Rocky Gerung terlibat debat seru dengan Jubir Jokowi-Maruf Amin Arya Sinulingga.
Debat dengan Arya Sinulingga, Akun Youtube ILC TV One memakai istilah 'Debat Panas'
Simak videonya:
Rocky Gerung juga terlibat debat dengan pakar manajemen Rhenald Kasali. ILC TV One memakai istilah 'Debat Cerdas Rhenald Kasali vs Rocky Gerung'.
Baca: Kalimat yang Bikin Wahyu Jayadi Emosi Lalu Cekik Sitti Zulaeha? Ini Penjelasan Karumkit Bhayangkara
Baca: Promo Ultah BreadTalk - Semua Roti Seharga Rp 7.500, Slice Cake Mulai Rp 15 Ribu, Terakhir Hari Ini
Baca: Jangan Bully Foto Inul Daratista & Jokowi, Inilah Akibat Akan Diterima Tukang Bully dari Ratu Ngebor
Simak videonya:
Tema Berawal dari Wiranto
Tema kasus yang diangkat ILC ini bermula dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menpo Polhukam) Wiranto yang menyatakan meminta aparat penegak hukum menindak tegas penyebar hoaks.
Penyebar hoaks sama dengan pelaku terorisme karena sudah menimbulkan ketakutan, walau bukan teror secara fisik, melainkan non-fisik, tegas Wiranto.
"Terorisme itu kan menimbulkan ketakutan di masyarakat," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019)..
Masyarakat yang diancam dengan hoaks untuk tidak menggunakan hak suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), menurut Wiranto, sudah bentuk ancaman terorisme.
Ia pun mewacanakan agar pelaku penyebar hoaks dijerat Undang-undang Terorisme.
Masyarakat diancam dengan hoaks untuk kemudian mereka takut ke TPS. Itu sudah ancaman, terorisme.
Maka tentu kita gunakan Undang-undang Terorisme," kata Wiranto.
Wiranto menyampaikan, Kemenko Polhukam punya target untuk menjamin pelaksanaan pemilu aman dan lancar.
Jika ada pihak-pihak yang ingin mengacaukannya, maka ia tidak akan sungkan meminta proses pidana dilakukan.
"Jadi saya justru mengutuk, katakanlah orang-orang yang ingin mengacaukan proses demokrasi. Milik kita ini loh. Kebanggaan bangsa kok dikacau, ini kadang-kadang, saya geram juga," cetus Wiranto.
Sebelumnya, Wiranto juga menyebut hoaks alias berita bohong merupakan teror pemilihan umum serentak 2019.
Saat ini, hoaks begitu marak menyebar ke masyarakat. Hoaks, katanya, menjadi ancaman baru pada Pemilu 2019, ucap Wiranto.
Sebab, dalam penyelenggaraan pesta demokrasi sebelumnya, hoaks belum semasif saat ini.
Baca: Kalimat yang Bikin Wahyu Jayadi Emosi Lalu Cekik Sitti Zulaeha? Ini Penjelasan Karumkit Bhayangkara
Baca: Promo Ultah BreadTalk - Semua Roti Seharga Rp 7.500, Slice Cake Mulai Rp 15 Ribu, Terakhir Hari Ini
Baca: Jangan Bully Foto Inul Daratista & Jokowi, Inilah Akibat Akan Diterima Tukang Bully dari Ratu Ngebor
"Artinya berita palsu, berita buatan, berita bohong yang dilansir ke publik, yang mengganggu publik, saya rasa itu merupakan teror, karena meneror, mengganggu psikologi masyarakyat," ujar Wiranto.
Wiranto menyebut berita bohong merupakan teror.
Baca: Kalimat yang Bikin Wahyu Jayadi Emosi Lalu Cekik Sitti Zulaeha? Ini Penjelasan Karumkit Bhayangkara
Baca: Promo Ultah BreadTalk - Semua Roti Seharga Rp 7.500, Slice Cake Mulai Rp 15 Ribu, Terakhir Hari Ini
Baca: Jangan Bully Foto Inul Daratista & Jokowi, Inilah Akibat Akan Diterima Tukang Bully dari Ratu Ngebor