Lalu, mereka sama-sama ke depan kantor PT Telkom Tbk dengan mengendarai mobil masing-masing.
Siti Zulaeha Djafar mengendarai mobil SUV Daihatsu Terios berwarna biru berplat nomor DD 1472 AM, sedangkan Wahyu Jayadi mengendarai mobil mid-size Suzuki Escudo.
Saat bertemu depan kantor PT Telkom Tbk, saat mobilnya berpapasan dengan moil Wahyu Jayadi, Siti Zulaeha Djafar sempat meminta kantong plastik.
Kabarnya, kantong itu digunakan untuk buang air kecil dari dalam mobil.
Baca: Live RCTI! 3 Link Live Streaming Metube Timnas Indonesia vs Vietnam, Wajib 3 Poin Agar Lolos!
Baca: Live Trans 7, Link Live Streaming MotoGP 2019 Argentina Seri Kedua, Dovi Perkasa Lagi?
Baca: 9 Fakta Sosok Wahyu Jayadi, Tersangka Pembunuhan Zulaeha Djafar, Rektor & Mahasiswa Ungkap Sifatnya!
Setelah itu, mobil mereka sama-sama beriringan menuju ke kompleks pertokoan Permatasari, Jalan Sultan Alauddin, depan kampus UIN Alauddin, Makassar, sekitar 500 meter dari depan kantor PT Telkom Tbk.
Di kompleks pertokoan itu, Wahyu Jayadi kemudian menyimpan mobilnya, lalu pergi dengan Siti Zulaeha Jafar menggunakan mobil korban tersebut.
Entah, ke mana mereka pergi.
Hari-hari sebelumnya, saban hari kerja, Wahyu Jayadi selalu pulang ke rumahnya sebelum magrib.
Namun, pada malam Jumat lalu, hingga pukul 22:00 Wita, penantian sang istri belum berhasil.
Dia baru melihat suaminya tiba di rumah saat bangun untuk shalat subuh.
Jumat pagi, suami almarhumah, Muh Sukri menelepon Wahyu Jayadi yang tidak lain adalah rekan kerja Siti Zulaeha Djafar.
Muh Sukri menelpon untuk menanyakan keberadaan istrinya ( Siti Zulaeha Djafar) yang belum memberi kabar ke sang suami.
Namun, Wahyu Jayadi kepada Sukri mengaku tidak mengetahui keberadaan teman sejawat kantor, tetangga depan rumah, dan sekampung asal, Sinjai.
Berselang beberapa saat kemudian, kabar Sitti Zulaeha ditemukan tewas dalam mobilnya pun menyebar di media sosial.
Wahyu Jayadi yang pun mengabari Syukri, tentang penemuan mayat di dusun Japing, dari akun Makassar Info.