TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah gagal lolos ke babak 8 besar Piala Presiden 2019, pemain-pemain Borneo FC diliburkan.
Selain Borneo FC, pelatih PSM Makasar dan Persib Bandung juga meliburkan pemainnya setelah tersingkir dari turnamen pramusim Piala Presiden 2019.
Baca: Pipa Gas Alam Rumah Tangga di Wajo Meledak, Dua Warga Terbakar
Baca: Rel Kereta Api Makassar-Parepare Butuh Rp 7 Triliun
Baca: Alasan PUBG Bakal Haram oleh MUI, Player Unknown’s Battlegrounds Jadi Game of the Year 2018
Kesempatan ini dimanfaatkan beberapa pemain untuk pulang kampung. Namun, salah seorang pemain Borneo FC, Asri Akbar, memilih tidak pulang kampung.
Asri Akbar, mantan gelandang tangguh PSM Makassar, ini justru memilih untuk mengikuti kursus kepelatihan lisensi D selama sepekan di Stadion Segiri, Kota Samarinda, 18-24 Maret 2019.
Kursus kepelatihan lisensi D itu diawasi oleh Ricky Nelson Gideon selaku instruktur PSSI.
Meski mengikuti lisensi tersebut, Asri Akbar yang musim lalu membela Persija Jakarta, mengaku belum terlalu serius menjadi pelatih.
"Sebenarnya belum serius amat sih, kebetulan ada waktu libur, pas tanya kebetulan ada slot kosong 2 lagi, ya saya pikir-pikir, makanya saya ambil kesempatan ini," kata Asri Akbar dikutip dari Tribun Kaltim.
Salah satu alasannya ikut kursus kepelatihan adalah untuk membantu anak-anak usia muda di kampung halamannya, yang menyukai sepakbola.
Sebab untuk menjadi pelatih, Asri Akbar harus memiliki sertifikat lisensi minimal D.
Menurutnya, mengikuti kursus kepelatihan merupakan kesempatan yang baik, sembari memanfaatkan waktu libur agar lebih produktif.
"Saya sebenaranya tidak ada niat jadi pelatih Liga, hanya ingin bantu anak-anak muda di kampung saya," katanya.
Asri Akbar lahir 29 Januari 1984 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kabupaten Gowa merupakan salah satu daerah di Sulsel yang banyak melahirkan pemain yang kemudian bergabung dengan PSM Makassar, bahkan masuk timnas.
Salah seorang di antaranya adalah mantan gelandang andalan PSM Makassar dan timnas, Syamsul Chaeruddin.
“Kebetulan saya ada niatan (melatih) di kampung untuk anak-anak usia 18 tahun kebawah yang mau ikut saya latihan, bisa saya bantu," katanya.
"Syukur-syukur ada yang sukses nantinya main di Liga dan timnas dari tim kampung itu," tambahnya. (*)