Siapa WNI Korban Ethiopian Airlines?
Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI) di Addis Ababa, Etiopia, mendapat informasi bahwa ada seorang warga negara Indonesia dalam daftar penumpang pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada Minggu (10/3/2019).
Informasi itu disampaikan langsung oleh pihak maskapai.
"KBRI Addis Ababa telah mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines bahwa terdapat 1 WNI yang menjadi korban dari kecelakaan pesawat yang menuju Nairobi dari Addis Ababa," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Minggu malam.
Menurut Iqbal, saat ini KBRI Addis Ababa sedang mengonfirmasi identitas dari korban WNI tersebut.
Lion Air JT 610 Jatuh, KNKT Ungkap Penyebab Pesawat Hancur hingga Tak Ada yang Selamat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai pihak yang berperan menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor rute penerbangan JT-610 (Jakarta-Pangkalpinang) mulai menguak sejumlah fakta.
Pesawat Lion Air JT-610 ini dikabarkan jatuh diperairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018).
Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, membawa 189 orang, yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.
Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Lion Air Pesawat Lion Air JT 610.
Pesawat Hancur saat Menabrak Perairan
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (5/11/2018), satu di antara fakta yang terkuak yakni tepatnya bagaimana pesawat menjadi puing-puing kecil hingga jenazah para penumpangnya berhamburan.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan mesin pesawat masih hidup dan aktif sesaat sebelum jatuh ke laut.
"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," kata Soerjanto, Senin (5/11/2018).
Penuturan itu berdasarkan hasil investigasi pada bagian mesin Lion Air yang berhasil ditemukan oleh Basarnas.