Hakim Tinggi Liliek Purwanto Dikenal Rajin Salat Duha dan Biasa Bawa Obat ke Kantor

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hakim Tinggi PTUN Makassar Liliek Eko Poerwanto

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hakim Tinggi PTUN Makassar Liliek Eko Poerwanto (61) yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Senin kemarin, dikenal sebagai sosok yang taat ibadah.

Hal itu diungkapkan sejumlah rekan kerja Liliek Eko Poerwanto di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Makassar, Selasa (5/3/2019).

Seperti diungkapkan Salma (50) dan Erna (48) salah satu panitera di PTUN Makassar.

Menurut Salma, sosok Liliek adalah hakim yang taat ibadah.

"Rajin sekali salat, saya biasa baru mau masuk musala dia (Liliek Purwanto) sudah mau keluar, saya biasa disapa sama beliau," kata Salma.

Senada dengan Salma, Erna juga mengenal sosok Liliek sebagai hakim yang taat ibadah.

"Kalau jam 10 pagi itu, beliau (Liliek Eko Purwanto) sudah di belakang di musala salat Duha, begitu itu hampir tiap harinya," kata Erna.

Menurut Salma, meninggalnya Liliek Purwanto diduga kuat akibat penyakit yang diderita.

"Mungkin sakit, karena sering saya lihat memang beliau bawa obat, pernah juga beberapa kali ketemu di apotik," ujar Salma.

Security PT TUN Makassar Alfian (36) juga mengungkapkan hal yang sama.

"Kemarin sempat saya lihat memang ada obat di mejanya, mungkin jantung karena biru kakinya. Dan pernah juga saya bonceng pulang karena itu hari macet jalanan baru agak kurang enak badan beliau," ujar Alfian.

Selain dikenal sosok yang taat, menurut Alfian, hakim asal Semarang Jawa Tengah itu karakter orang yang irit bicara.

"Agak pendiam ia orangnya, tapi kalau dibilang dzikir dia mi itu yang paling belakangan keluar masjid karena lama dzikirnya," ungkap Alfian.

Terpisah, Paniteran Muda Hukum (Panmu) PTUN Makassar, Syamsul (60), mengaku tidak mengetahui pasti perkara yang ditangani Liliek Purwanto sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Kalau perkara yang ditangani saya tidak tahu pasti, tapi saya yakin tidak adaji hubungannya kematiannya ini pak Liliek sama perkara, karena memang beliau ini kan orangnya sakit," jelas Syamsul.

Menurut, Syamsul, Liliek Purwanto aktif bekerja di PT TUN Makassar sejak setahu terakhir. Tepatnya 2018.

Beberapa Hakim PT TUN Makassar yang handak ditemui untuk menanyakan perkara yang ditangani Liliek Purwanto, sedang tidak berada di kantor.

Kata Salma para hakim saat ini menghadiri acara rapat koordinasi dan sosialisasi di salah satu hotel di Kota Makassar.

Jarak kantor PT TUN Makassar dengan kos tempat Liliek Purwanto ditemukan meninggal dunia 800-1000 meter.

Oleh Alfian securty PT TUN Makassar, tiap harinya, Liliek Purwanto ke kantor dengan mengendarai sepeda motor matic.

Jenazah Liliek Purwanto menurut Alfian telah diterbangkan ke kampung halamannya di Semarang Jawa Tengah, pagi tadi sekira pukul 06.00 Wita atau sehabis waktu salat subuh.

"Ada dua hakim yang ikut ke Semarang, Ibu Epita dan Edi Supriyanto," ujar Alfian.

Liliek Purwanto ditemukan meninggal dunia dalam kamar kosnya sekitar pukul 18.00 Wita.

Ada beberapa jenis obat yang ditemukan polisi di sekitar jenazah.(tribun-timur.com).

Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba @musliminembah61.

Baca: Tidak Ada Tanda Kekerasan, Penyidik Sebutkan Hakim Tinggi PT TUN Makassar Meninggal Karena Jantung

Baca: Hakim Tinggi PT TUN Makassar Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Panakkukang

Baca: Ada Obat Ditemukan Dekat Mayat Hakim Tinggi PTUN Makassar yang Tewas di Kamar Kos

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Berita Terkini