TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Jurusan Arsitektur masuk dalam Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin berlokasi di Kabupaten Gowa.
Pada 23 Juni 2018, Fakultas Teknik telah dipindahkan pada bangunan dengan arsitektur megah dan diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Total anggaran yang dihabiskan membangun Fakultas Teknik yang megah terpisah dari kampus induknya di Makassar sebesar Rp 1,2 triliun. Uang tersebut di antaranya diperoleh dari pinjaman pemerintah Jepang melalui JICA.
Sejak 1963
Dilansir dari Unhas.ac.id, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin didirikan pada tanggal 10 September 1963 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 10 September 1963.
Program studi ini berdiri setelah tiga tahun Fakultas Teknik berjalan.
Jurusan Arsitektur merupakan jurusan kelima dari enam jurusan pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Pada saat berdirinya Jurusan Arsitektur belum memiliki tenaga edukatif tetap.
Ketua Jurusannya dijabat oleh Ir. Ang Liang Ang seorang Arsitek dari Instansi Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya yang berkedudukan di Makassar.
Besarnya minat masyarakat untuk masuk dan menuntut ilmu pada Jurusan Arsitektur, maka pengelola harus bekerja ekstra untuk mencarikan dosen dari berbagai instansi sebagai dosen honorer, baik Sarjana Lengkap maupun Sarjana Muda Arsitek.
Beberapa diantaranya dari disiplin non-Arsitektur.
Kondisi ini, dapat memperlancar proses belajar mengajar yang melayani lebih kurang 100 mahasiswa dan berlangsung hingga tahun 1965.
Selanjutnya terjadi kemunduran yang disebabkan beberapa factor, diantaranya:
Situasi kondisi setelah masa G30S yang sangat terasa dampaknya kepada dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Mutasinya Ketua Jurusan ke Jakarta, walaupun kemudian ada penggantinya namun kehadirannya pada hakekatnya masih tetap tidak dapat menyelesaikan masalah, demikian pula dialami tenaga dosen honorer yang dimutasikan ke luar kota Makassar.