Andi Arief pernah menyebut di Twitter-ya, Prabowo sebagai jenderal 'kardus'.
Jika merujuk pada ungkapan khas aktivis era 1990-an, isitlah 'kardus' ini berarti artinya tidak punya otak atau bodoh.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahwa keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi, Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," cuit akun @AndiArief_ pada 8 Agutus 2018 pukul 21.29.
Dia mengeluarkan cuitan itu, bermula dari kabar yang berembus bahwa Sandiaga Uno sudah 'membeli' PKS dan PAN seharga Rp 500 miliar sebagai mahar cawapres Prabowo.
PKS dan PAN langsung membantah tudingan itu.
Baik PKS ataupun PAN, juga kompak akan membawa tudingan Andi Arief itu ke jalur hukum.
7. Cuitan Tujuh Kontainer Surat Suara
Beberapa waktu lalu, Andi Arief yang merupakan pendukung capres-cawapres Prabowo-Sandiaga pernah bikin heboh soal cuitan tujuh kontainer surat suara.
Cuitan yang dimaksud adalah cuitan Andi yang meminta agar kabar tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dicek kebenarannya.
Andi Arief pun diduga menyebar berita bohong soal isu adanya tujuh kontainer yang membawa surat suara tercoblos pada Kamis 3 Januari.
Akhirnya, politikus tersebut dipolisikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Bareskrim Polri.
Baca: Beredar Foto Diduga Hotel Andi Arief Ditangkap, Ditemukan Alat Kontrasepsi, Lihat Tempat Tidur!
Baca: Tertangkap Narkoba, Ini Profil Politikus Demokrat Andi Arief, Aktivis 98 Penyebut Jenderal Kardus
8. Ditangkap karena Narkoba
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kini mendekam di dalam penjara setelah ditangkap polisi.
Politikus Partai Demokrat Andi Arief ditangkap polisi karena diduga mengonsumsi sabu-sabu di sebuah hotel di Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019).
Dalam foto-foto yang beredar, ada foto kloset yang dibongkar.