Solat pun, kata Ustadz Abdul Somad, akan kacau.
"Nanti, pendukung saya, saat solat akan menyatakan waladh dholin, maka jamaah akan menjawab, Somad, kan kacau ini," katanya.
Masjid jadi rusak, yang tidak memilih Ustadz Abdul Somad pun akan menjadi menyebutkan Somad padahal seharusnya umat menjawab, Aamiin.
Saat mendengarkan keterangan itu, peserta ceramah pun menjadi riuh untuk menanggapi penyampaian alasan Ustadz Abdul Somad yang sangat lugas tersebut.
Nama Ustadz Abdul Somad pun menjadi pilihan yang disampaikan saat berlangsungnya Ijtima Ulama I dan Ijtima Ulama II.
Setelah sekian lama memendam alasan tersebut, akhirnya Syekh Abdul Somad menyampaikan alasan sebenarnya di balik penolakannya.
Sejumlah umat Islam selalu mendoakan yang terbaik untuk guru Syekh Abdul Somad yang menjadi penceramah paling populer di Indonesia, saat ini.
Setiap penyelenggaraan ceramah yang menghadirkan Syekh Abdul Somad selalu penuh sesak dan bisa disaksikan melalui drone tentang peserta ceramahnya.
Dalam sejumlah kesempatan, Syekh Abdul Somad menyatakan, ceramahnya di sejumlah tempat selalu disaksikan dengan jumlah orang yang terbatas.
"Pahala anak muda yang kemudian menyebarkan ceramah saya melalui berbagai aplikasi itu akan mengalir pahala kepada dia," katanya.
Soalnya, kata Syekh Abdul Somad, saat ceramah di stadion, maka yang menyaksikannya hanya orang di stadion itu.
"Tapi, dengan kreativitas anak muda, mereka merekam, memotong video dan menyajikannya dengan baik, maka pahalanya akan diterima oleh mereka," katanya.
Syekh Abdul Somad juga dijagokan akan tampil sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama dan dijagokan meraih posisi Ketua Umum Nahdlatul Ulama.
Fakta ini juga menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya gesekan di mana di sejumlah lokasi, khususnya di Jawa Tengah dan beberapa lokasi lain, Syekh Abdul Somad ditolak ormas tertentu.
Syekh Abdul Somad sudah mengadukan masalahnya di antaranya di Polda Bali, saat dirinya dipersekusi, tapi kasusnya pun tidak ada kejelasannya.
Dalam kasus itu, bahkan Syekh Abdul Somad dihadang dengan sejumlah orang menenteng senjata tajam.