Baca tanpa iklan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Budidaya tanaman Durian juga dilakukan oleh warga Kabupaten Bantaeng.
Buah yang kulitnya berduri itu bisa dijumpai di Batu Labbu, Kelurahan Lembang Gantarangkeke, Kecamatan Tompobulu, bantaeng.
Buah yang kulitnya berduri dengan aroma harum itu dijajakkan di depan rumah-rumah warga.
Baca: Gerhana Bulan & Supermoon Malam ini: Cerita Gerhana Bulan di Zaman Rasulullah dan Anjuran Ibadah
Baca: Fenomena Supermoon, Air Laut Akan Naik di Pesisir Makassar
Baca: Polres Maros Intai Penyalur Bansos, Jika Salah Sasaran Pelaku Dapat Ganjaran
Salah satu warga yang ditemui, Ratna (35) menjelaskan ada dua jenis durian yang dijual.
Jenis durian itu adalah Montong dan Cipaku, keduanya ditanam pada kebunnya sendiri. Jaraknya tak jauh dari rumah.
Tidak sekedar berbeda nama, tetapi cita rasa dari kedua jenis durian ini juga berbeda.
Durian Montong ukurannya lebih besar, warnanya putih keunguan, sedangkan durian Cipaku ukurannya lebih kecil. Warnanya kekuningan.
Meski citarasanya sama-sama manis, tapi keduanya masing-masing khas. Rasa manisnya berbeda.
"Sama-samaji manis, tapi rasa manisnya berbeda tergantung jenis duriannya," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Selasa (19/2/2019).
Menurutnya, durian yang dijual dibanderol dengan harga Rp 20-30 ribu perbiji. Tergantung ukurannya.
Harga itu dianggap spesial. Karena mereka memberi garansi kepada pembelinya.
Buah yang dibeli bisa dikembalikan dan diganti kalau rasanya tidak manis atau hambar.
"Kami garansi, kalau tidak manis bisa ditukar," jelasnya.
Dengan berjualan durian. Dia bisa meraup keuntungan rata-rata Rp 500 ribu perharinya.
Puncak musim durian pada wilayah ini berkisar antara bulan Februari hingga Meret setiap tahunnya.