Begini Skema yang Akan Dipakai Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic? Masihkah Taktik Robert Alberts?

Penulis: Alfian
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PSM Darije Kalezic saat wawancara dengan tribun-timur.com

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar dalam tiga musim terakhir di bawah kendali Pelatih Robert Rene Alberts, kerap memainkan skema 4-2-3-1.

Formasi 4-2-3-1 tersebut terbukti membawa PSM menjadi skuad yang disegani di kompetisi domestik Indonesia di ISC 2018, Liga 1 2017, dan Liga 1 2018.

Strategi matang Robert Alberts ini juga menemui kesuksesannya, meski tak terlepas dari materi skuad yang ada.

Baca: Soal Kabar Mundur dari Liga 1, Begini Pernyataan dari Perseru! Kubu PSM Makassar Fokus Benahi Tim

Baca: Jersey PSM Makassar di Piala AFC Cup 2019 Tak Berubah

Mayoritas pemain kunci PSM di setiap lini pada Liga 1 musim 2017 dan musim 2018, telah menjalankan skema tersebut.

Sebut saja para pemain kunci PSM yang tetap bertahan sejak era Robert ada di lini tengah. Nama-nama seperti Rizky Pellu, Marc Klok dan Wiljan Pluim belum tergantikan.

Kemudian untuk penyerang sayap juga M Rahmat Syamsuddin hingga Zulham Zamrun juga masih bertahan hingga saat ini.

Secara keseluruhan, Robert memang lebih banyak menumpuk pemain di lini tengah.

Kemudian mengandalkan umpan-umpan crossing dari sisi pinggir lapangan.

Keunggulan Wiljan Pluim

Sembari sesekali memanfaatkan keunggulan Wiljan Pluim sebagai motor serangan membongkar pertahanan lawan dari lini tengah.

Posisi Wiljan yang ditasbihkan sebagai maestro lini tengah, di 3 musim terakhir, sepertinya belum tergoyahkan posisinya. 

Baca: Jika Juarai AFC Cup 2019, Segini Besaran Hadiah Diterima PSM Makassar

Baca: PSM vs Perseru, Komunitas VIP Utara: Menanti Racikan Darije Kalezic!

Lantas bagaimana nantinya formasi PSM yang kini di tangan pelatih kepala berpindah ke Darije Kalezic.

Banyak pihak masih menyangsikan keputusan Robert mundur dan terpaksa digantikan oleh Darije.

Hal tersebut lantaran musim 2019, masih karena pengaruh Robert, skuad PSM mayoritas adalah muka-muka lama dengan hanya beberapa amunisi baru.

Aaron Evans, Eero Markkanen, Taufik Hidayat, hingga Bayu Gatra adalah amunisi baru yang diharapkan menjadi penyenpurna puzzle yang hilang.

Nama-nama Aaron, Markkanen, Taufik, dan Bayu, juga hadir di skuad PSM atas rekomendasi Robert Alberts.

Karena itu, mereka diharapkan menjadi pembelian positif untuk menutup kekurangan tim dalam dua musim terakhir --yang gagal juara.

Harapan untuk Markkanen

Terkhusus Eero Markkanen, ia diharapkan membuktikan kualitasnya sebagai ujung tombak yang bisa menjawab kelemahan PSM dalam hal sosok Goal Getter mumpuni.

Jika Robert masih sebagai pelatih kepala, maka bukan hal yang mustahil bagi PSM untuk berbicara lebih jauh di kompetisi 2019 ini.

Baca: TRIBUNWIKI: Facebook Sosial Media Fenomenal, Ini Sejarah Berdirinya, Awalnya Bernama Facemash

Baca: Calon Lawan di Babak 16 Besar Piala Indonesia Diisukan Mundur, Ini Sikap PSM Makassar

"Tetapi inilah sepakbola, tidak bisa juga kita berkaca ke belakang terus. Kita harus melihat ke depan," ujar Presiden Red Gank, Sul Dg Kulle.

Di tangan Darije, harapan terbesar tak lain adalah mampu mempersembahkan gelar juara untuk PSM Makassar.

Sebagai bahan perbandingan, Darije kemungkinan besar akan melanjutkan skema PSM yang telah mengakar sejak tiga tahun belakangan.

Apalagi pelatih berusia 49 tahun itu banyak pengalaman karier sepakbola mulai sebagai pemain hingga pelatih di negeri Belanda.

Memahami pemain seperti Wiljan dan Klok hingga skema ala Belanda yang kerap dimainkan Robert pun tak akan sulit bagi Darije.

Terbiasa dengan 4-2-3-1

Darije yang saat masih aktif pemain di lapangan hijau, berposisi sebagai stopper dan juga lekat dengan skema 4-2-3-1.

Hal itu terlihat di beberapa skuad yang pernah ia arsiteki termasuk klub terakhirnya Wellington Phoenix.

Baca: 4 Bursa Transfer, Boas Pilih Semen Padang! Persipura, Persela, dan Barito Putra Dapat Pemain Brasil

Baca: Review Asus Zenfone Max M2: Dari Kualitas Foto dan Ketahanan Baterai, Minat Beli?

Di sisi lain, Darije juga mengakui bahwa dirinya begitu mengagumi gaya permainan Barcelona.

Klub Liga Spanyol yang sejak era Rinus Michel sangat fasih dengan formasi 4-3-3 dengan gaya bermain Tiki-Taka, bola-bola pendek, rapat, dan cepat.

Darije Kalezic (jas hitam) saat diperkenalkan sebagai Pelatih PSM Makassar, Hotel Aryaduta Makassar, Sabtu (2/2/2019) (Sanovra JR/Tribun Timur)

Tetapi hal tersebut tak membuatnya serta merta mengubah gaya bermain PSM menjadi seperti Barcelona.

"Hal itu butuh proses panjang dan tak semua bisa yang kita sukai bisa diterapkan," tuturnya awal Februari 2019 lalu.

"Saya akan memainkan pola permainan yang sesuai karakter pemain saya di PSM," jelasnya. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:

Follow juga akun instagram official Kami:

Berita Terkini