ROCKY Gerung memiliki cara dan argumen sendiri untuk menyindir sekaligus menyekak mati pelapornya terkait ucapan kitab suci fiksi.
Rocky Gerung mengeluarkan argumen itu dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) terbaru pada 5 Februari 2019.
Pelapor Rocky Gerung adalah Jack Boyd Lapian yang juga diberi kesempatan bicara dalam acara ILC terbaru tersebut.
Rocky Gerung memulai penjelasannya dengan menerangkan sebuah gambar besar di panggung ILC.
Gambar besar itu memperlihatkan Buni Yani dan Ahmad Dhani dengan sosok siluet di tengahnya.
"Itu saya mau balik pada gambar dibelakang sana. Rupanya siluet. insinuasinya itu siapa pihak ketiga," ucap Rocky Gerung.
"Sekarag saya bikin simulasinya supaya saya punya peralatan untuk bertengkar hari ini," kata Rocky Gerung.
"Jika ILC adalah forum anti pemerintah, maka siluet itu adalah Karni Ilyas," kata Rocky Gerung.
"Di dalam logika, itu namanya hubungan antara anteseden dan konsekuen," ucap Rocky Gerung.
"Kalo anda mau batalkan dalil saya, buktikan bahwa Karni Ilyas tidak layak untuk dilaporkan," kata Rocky Gerung.
"Bukan membatalkan antiseden saya, karena itu hak saya untuk membuat premis semacam itu," tambah Rocky Gerung.
"Bila Karni Ilyas anti pemerintah, bila ILC anti pemerintah, maka orang ketiga di tengah itu, siluet, adalah Karni Ilyas. Thats logic," ujar Rocky Gerung.
"Jadi kalo orang marah karena kalimat saya, itu artinya dia tidak mampu untuk berpikir konseptual," jelas Rocky Gerung
"Dan doni tadi benar, kan doni mau bilang begini, di dalam kasus yang melibatkan kerumitan pikiran, diperlukan abstraksi. Maka yang tidak cukup berpengetahuan, jangan jadi pelapor," ujar Rocky Gerung.
Mendengar kalimat itu, Jack Boyd Lapian, pelapor Rocky Gerung terkait kasus kitab suci fiksi terlihat tersenyum kecil mendengar kalimat Rocky Gerung.