"Laporan sudah diterima dan akan dilakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut," terangnya. Baca Juga: Wali Kota Sayangkan Ketua DPRD Depok Usir Kepala Dinas di Rapat Paripurna
5. Kericuhan reda setelah polisi datang
"Saya tidak habis pikir di DPRD biasa terjadi debat-debat panas, ini saya tidak ada debat hanya komunikasi dua orang sontak langsung kacau begini," kata Anwar, salah satu anggota dewan.
Anwar dan beberapa anggota dewan lainnya memilih untuk menyingkir agar tidak terkena sabetan badik atau lemparan kursi dan botol mineral.
Seperti diketahui, kericuhan yang memalukan tersebut terjadi saat Sudirman, anggota DPRD Bombana, bertanya ke sekwan tentang gambaran umum alokasi APBD 2018.
Kekacauan berhenti setelah Kapolsek Rumbia datang menenangkan rapat wakil rakyat itu. (*)
Detik-detik Wakil Bupati Morowali Utara Ngamuk saat Pelantikan Pejabat
Insiden memalukan dimana kepala daerah ngamuk juga pernah terjadi di Morowali Utara Sulawesi tengah.
Baca: Barugaia Fc Selayar Lolos Delapan Besar Turnamen Ujung Loe Cup III Bulukumba
Baca: Incar 7 Kursi DPRD, Berikut Daftar Caleg PAN di Luwu Utara
Baca: Dinas PUPR Bantaeng Gelontorkan Dana 30 Miliar Untuk Pengaspalan 2019
Adalah Asrar Abdul Samad, Wakil Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Kamis (9/2/2018) melampiaskan kemarahannya di tengah jalannya upacara pelantikan 49 orang pejabat eselon III dan 84 orang pejabat eselon IV di aula Kantor Bupati Morowali Utara, Kolonodale.
Insiden bermula saat protokoler sedang membacakan Surat Keputusan (SK) Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor tentang pejabat eselon III.
Lalu, tiba-tiba Asrar yang sedang duduk berdampingan dengan turun dari panggung.
Ia kemudian bergegas menuju protokoler yang sedang membacakan SK tersebut lalu merampas naskah SK dan merobek-robeknya di depan segenap hadirin dan tamu undangan yang hadir.
Ia juga melempat foto bupati yang dibingkai ke jalanan dari lantai 2.
Sambil ngamuk, Asrar berteriak-teriak, "Hentikan pelantikan ini. Jangan dilantik, jangan dilantik!