Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur, Mengungkap Jika Matahari Tak Selalu Terbit di Timur

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur, Mengungkap Matahari yang Tak Selalu Terbit di Timur

Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.

Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.

 

Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.

Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.

Baca: Bayar Parkir di Bandara Sultan Hasanuddin dengan Unik BRI, BNI, BCA dan Mandiri

Baca: Roy Kiyoshi Terawang Pilpres 2019 Memanas Sejak 2018, Baca Juga Pesan Ustadz Abdul Somad

Baca: Didatangi Imam Masjid dari Madinah, Owner Resto Kampung Nelayan Bulukumba Menangis

Baca: Musim Banjir, Bagaimana Ketahanan Kotak Suara Kardus di Wajo?

Baca: Kuota 256 Orang, Hanya 222 Pelamar Lulus Seleksi CPNS di Bantaeng

Baca: Dipukul Pakai Bambu, Anak di Marusu Maros Laporkan Tetangganya ke Polres

Baca: Ini Alasan Si Pengusaha Tajir Surabaya Booking Vanessa Angel dengan Tarif Rp 80 Juta Satu Ronde

Baca: TRIBUNWIKI: Bantah Mengamuk di Makassar, Ini Profil Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan

Baca: Bukan Ketua PSSI, Ini Pekerjaan yang Cocok Buat Ahok Menurut Prasetyo Edi

Baca: Pernah Bareng, Lihat Reaksi Hotman Paris soal Penangkapan Artis Vanessa Angel atau Inisial VA

Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.

Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.

Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti. Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.

Kompas.com
Jam Matahari di Candi Borobudur.

 Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa

Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?

Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72  buah stupa berbentuk lonceng terbalik.

Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.

Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.

Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.

Baca: Bayar Parkir di Bandara Sultan Hasanuddin dengan Unik BRI, BNI, BCA dan Mandiri

Baca: Roy Kiyoshi Terawang Pilpres 2019 Memanas Sejak 2018, Baca Juga Pesan Ustadz Abdul Somad

Baca: Didatangi Imam Masjid dari Madinah, Owner Resto Kampung Nelayan Bulukumba Menangis

Baca: Musim Banjir, Bagaimana Ketahanan Kotak Suara Kardus di Wajo?

Baca: Kuota 256 Orang, Hanya 222 Pelamar Lulus Seleksi CPNS di Bantaeng

Baca: Dipukul Pakai Bambu, Anak di Marusu Maros Laporkan Tetangganya ke Polres

Baca: Ini Alasan Si Pengusaha Tajir Surabaya Booking Vanessa Angel dengan Tarif Rp 80 Juta Satu Ronde

Baca: TRIBUNWIKI: Bantah Mengamuk di Makassar, Ini Profil Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan

Baca: Bukan Ketua PSSI, Ini Pekerjaan yang Cocok Buat Ahok Menurut Prasetyo Edi

Baca: Pernah Bareng, Lihat Reaksi Hotman Paris soal Penangkapan Artis Vanessa Angel atau Inisial VA

Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.

Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat. (*)


 
 

 

Berita Terkini