Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mengukir prestasi di dua musim terakhir menjadi kebanggaan tersendiri bagi PSM Makassar.
Setidaknya sejak era Liga 1 yang bergulir di 2017, Laskar Pinisi selalu bertengger di papan atas klasemen.
Bahkan secara grafik klasemen, anak asuhan Robert Rene Alberts tampak mengalami peningkatan. Pada kompetisi 2017, PSM bertengger di posisi ketiga klasemen akhir.
Baca: FOTO: Foto Belum digunakan, Halte ini Menjadi Sasaran Empuk Aksi Vandalisme
Baca: Pahabol Mendekat, Bayu Gatra Terima Uang Panjar, Bagaimana Komentar CEO PSM Makassar?
Sementara di musim ini PSM menutup kompetisi dengan berada di posisi runner up. Hanya saja grafik posisi klasemen tak berbanding lurus dengan produktifitas gol.
Pada tahun 2017 lalu PSM mampu membukukan 67 gol dan menjadi tim tersebur kedua setelah Bali United yang menciptakan 76 gol.
Di musim 2018 ini lini depan PSM mengalami penuruan produktifitas, terbukti dengan hanya mencetak 57 gol.
Meski mengalami penurunan produktifitas dari tahun sebelumnya tetapi PSM tetap berada di posisi kedua sebagai tim paling subur. Di posisi pertama yakni Persebaya dengan 60 gol.
Tetapi hasil dari dua tahun terakhir terkait produktifitas gol PSM meninggalkan sejumlah catatan kurang baik. Bahkan boleh disebut bersifat Anomali dalam skuad Laskar Pinisi.
Bagaimana tidak, dalam dua musim terakhir ini PSM menempatkan Ferdinand Sinaga sebagai top skor tim.
Sebagai pemain lokal, Ferdinand mengungguli para striker asing yang silih berganti memperkuat PSM di dua musim terakhir.
Masalah Serius
Soal striker asing tentunya menjadi masalah serius ini menjangkiti PSM di dua musim terakhir. Tercatat PSM sudah mendatangkan empat striker asing.
Rata-rata pemain asing yang didatangkan manajemen hanya bertahan selama setengah musim saja. Setelah itu mereka didepak.
Sebut saja empat pemain yang didatangkan yakni Reinaldo da Costa (Brasil/naturalisasi Australia), Pavel Purishkin (Uzbekistan), Bruce Djite (Amerika Serikat/Naturalisasi Australia) dan terakhir Alesandro Ferreira (Brasil/naturalisasi Hongkong).
Baca: VIDEO: Parpol Telat Lapor Sumbangan, Ini Reaksi Komisioner KPU Makassar
Baca: Pahabol Mendekat, Bayu Gatra Terima Uang Panjar, Bagaimana Komentar CEO PSM Makassar?